SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, SLEMAN – Polda DIY masih memiliki tanggungjawab ribuan kasus yang belum terselesaikan. Selain itu gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat meningkat di tahun 2013 .

Berdasarkan data yang dirilis Polda DIY, di tahun 2013 dari 5.994 laporan yang masuk di lima Polres/Polresta dan Mapolda DIY baru 2.541 kasus yang terselesaikan atau sekitar 42,39%.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Dengan demikian Polda DIY dan jajarannya masih memiliki hutang penyelesaian sebanyak 3.453 kasus. Prestasi itu menurun ketimbang tahun 2012 dari 5.846 laporan, mampu diselesaikan 2.742 kasus atau sekitar 46,90%.

Menanggapi hal itu, Kapolda DIY Brigjen Haka Astana mengaku prihatin. Meski demikian jika dilihat dari statistik, hasil ungkap kasus dari jajarannya sudah melebihi dari pembiayaan yang diberikan pemerintah.

“Saya memang prihatin betul. Tapi kalau dilihat secara statistik, ini saya bukan alasan pemaaf lho, berapa pemerintah sanggup memberi pembiayaan untuk kita, [hasil ungkap] itu sudah melebihi dari apa yang dianggarkan,” terangnya usai Jumpa Pers akhir tahun di Mapolda DIY, Senin (30/12/2013).

Haka menegaskan pihaknya sudah berupaya maksimal dalam ungkap kasus. Meski tidak sepenuhnya menjadi penyebab mutlak, tapi faktor minimnya anggaran mempengaruhi hasil ungkap kasus.

“Apalagi penggunaan anggaran sangat rigid, kami tidak ingin ungkap satu justru melanggar yang lain. Tapi itu bukan alasan mutlak,” ucapnya.

Karena itu pihaknya memaksimalkan upaya pencegahan. Karena jika mengungkap maka biaya lebih besar ketimbang mencegah. “Misalnya curanmor, sudah diberitahu motor dikasih rantai, malah kuncinya ditinggal,” imbuh dia lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya