SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dokumentasi)

BPBD dorong relokasi.

Harianjogja.com, BANTUL–Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggungalan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengakui ada ratusan kepala keluarga (KK) di Kabupaten Bantul yang membutuhkan relokasi. Hal ini lantaran mereka tinggal di daerah zona merah longsor. Bahkan menurut data terakhir, total ada 2.235 KK masih bertempat tinggal di zona merah rawan bencana, khususnya longsor.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Menurutnya pihak pemerintah desa lah yang bisa mengusulkan relokasi kepada BPBD jika ada warganya yang tinggal di daerah rawan seperti Ngadimin dan Ngatinem. Warga Pedukuhan Duwet Gentong, Dusun Watu Wayang, Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan yang terpaksa mengungsi karena rumahnya terancam longsor. Dwi menambahkan Pemdes harus menyediakan lahan, yang biasanya merupakan tanah kas desa, untuk lokasi relokasi. Dengan syarat lahan tersebut merupakan lahan yang aman dari bencana. “Lahan relokasi ini biasanya disediakan oleh Desa dan diberikan stimulan dana dari pemerintah melalui BPBD,” ujarnya, Rabu (24/1/2018).

Namun demikian, Dwi menambahkan relokasi bukanlah satu-satunya solusi untuk menghadapi potensi bencana. Sebab relokasi ini merupakan langkah mitigasi nonstuktural yang responsif. Artinya baru dilakukan jika ada kejadian bencana. Maka pihaknya juga mendorong adanya mitigasi struktural yang sifatnya prefentif. Misalnya dengan penguatan tebing, penghijauan, pembuatan terasering dan penanaman vegetasi yang dapat menahan laju erosi. Itu semua menurutnya sebagai upaya meminimalisir dampak bencana yang ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya