Jogja
Senin, 17 September 2012 - 18:20 WIB

RITUAL CUPU PANJALA: Bercak pada Kain Kafan Diyakini Jadi Petunjuk

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ritual pembukaan pembungkus Cupu Panjala beberapa tahun lalu (JIBI/Harian Jogja/dok)

Ritual pembukaan pembungkus Cupu Panjala beberapa tahun lalu (JIBI/Harian Jogja/dok)

GUNUNGKIDUL—Tradisi pembukaan pembungkus pusaka Cupu Panjala di rumah ahli waris Dwijo Sumarto Padukuhan Mendak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Gunungkidul akan dilakukan Selasa (18/8) dini hari.

Advertisement

Ritual itu dilakukan setiap tahun tepat pada Selasa Kliwon. Menurut Dwijo Sumarto, Cupu Panjala dibungkus ratusan lembar kain kafan dan disimpan dalam peti kayu tertutup berukuran lebar 35 cm panjang 20 cm tinggi 15 cm. Pusaka tersebut terdiri dari tiga buah guci masing-masing berukuran sekitar sekepal tangan orang dewasa.

Ketiga guci itu berwarna hijau kekuningan. Masyarakat setempat percaya usia guci lebih dari 500 tahun dan memiliki daya magis. Guci paling besar bernama Semar Kinandu, guci ukuran sedang bernama Palang Kinantang dan ukuran paling kecil bernama Kenthiwiri.

Oleh sebagian masyarakat, cupu ini dikeramatkan dan dipercaya mempunyai petunjuk bagi pedagang dan petani untuk menentukan hujan dan masa tanam. Bagi mereka yang mempercayai, ramalan tersebut didapat dari gambar bercak-bercak yang muncul pada kain kafan pembungkus cupu. Sejumlah orang meyakini gambar-gambar tersebut sebagai pertanda atau ramalan terkait peristiwa politik, ekonomi, dan situasi lokal maupun nasional. (ali)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif