Jogja
Selasa, 22 Oktober 2013 - 08:31 WIB

ROYAL WEDDING NGAYOGYAKARTA : Pengamanan Libatkan Empat Panser

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Royal Wedding Ngayogyakarta (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJAPengamanan superketat berlangsung saat upacara Panggih yang menurut rencana dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhonoyono dan Wakil Presiden Boediono hari ini.

“Sesuai jadwal dari protokoler, RI satu tiba di Kraton Selasa pukul 09.50 WIB. Langsung dari Jakarta, sehingga tak perlu menginap di Istana Negara (Gedung Agung),” kata Ketua Panitia Dhaup Ageng Kanjeng Raden Tumenggung, Yudahadiningrat kepada Harian Jogja, Senin (21/10/2013).

Advertisement

Yuda mengaku sepekan sebelumnya panitia Dhaup Ageng mendatangi langsung Istana Negara di Jakarta untuk memaparkan pengamanan Hajat Dalem. Dari situ, pasukan pengaman presiden (Paspampres) mendindaklanjutinya dengan meninjau lokasi. “Dari situ diputuskan pengamanan perlu menghadirkan panser untuk kesiap-siagaan,” katanya.

Yuda mengatakan, tidak ada kecurigaan keamanan yang perlu ada antisipasi berlebihan. Akan tetapi, karena menyangkut protokoler presiden, pengamanan mesti dilakukan secara ketat. “Sehingga ketika terjadi apa-apa, skenario pengamanan presiden sudah diperhitungkan,” ujarnya.

Ada empat panser milik TNI Angkatan Darat yang mulai Senin (21/10/2013) petang kemarin sudah berada di halaman Bangsal Magangan. Sedianya di tempat itu akan dialokasikan dua panser, sedangkan sisanya untuk pengamana di jalan pintu masuk presiden di daerah Kraton Keben.

Advertisement

Yuda mengatakan, pengamanan tidak hanya melibatkan aparat TNI dan Polri, melainkan juga dari pengamanan swakarsa masyarakat. “Total ada 3.000 petugas yang mengamankan, termasuk pam swakarsa,” ujarnya.

Di pintu masuk juga disediakan pintu detector untuk mendeteksi kepemilikan senjata tajam dan bahan peledak. Pun setiap kado yang diberikan kepada panitia register juga akan dicek menggunakan metal detector. “Agar kado yang berisikan peledak dapat terlacak,” ujarnya.

Abdi dalem yang mengenakan keris pun, menurut dia, bakal diikat dengan seutas tali pita. Ini untuk antisipasi agar keris tidak digunakan sembarangan saat upacara panggih itu berlangsung.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif