SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
KULONPROGO—Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kulonprogo ternyata baru bisa difungsikan pada 2012 mendatang. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kelautan Peternakan dan Perikanan (DKPP) Kulonprogo Endang Purwaningrum.
Ditemui seusai memberikan sosialiasi konsumsi daging di depan para pedagang bakso se-Kulonprogo, Jumat (28/10) di aula DKPP Kulonprogo, Endang menegaskan, anggaran proyek tersebut didapat dari dana Tugas Pembantuan Kementrian Pertanian Republik Indonesia pada APBN 2011 sebesar total lebih dari Rp670 juta. Menurut dia, proyek tersebut baru bisa dioperasikan pada awal 2012 mendatang. ”Saat ini, pembangunan masih dalam tahap pembangunan fisik dulu. Sedangkan peralatannya belum,” tukasnya.
Endang menjelaskan dana itu terbagi menjadi dua, yakni senilai Rp447 juta lebih dipergunakan untuk bangunan fisik, dan Rp229 juta lebih dipergunakan untuk peralatan RPH.
Pembangunan RPH yang terletak di Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih tersebut sendiri dimulai sejak Agustus lalu dan dibangun di atas tanah seluas 5,4 hektare tanah milik Pemerintah Provinsi DIY dengan akses jalan desa Pengasih. ”Dari total luasan itu, hanya kurang lebih 1 hektare yang kami minta,” kata dia.
Adapun fasilitas yang kini tengah dipersiapkan adalah rumah pemotongan, tempat pelayuan daging, kantor administratif, serta kandang istirahat sementara ternak berukuran 8 x 5 meter.
Kepala DKPP Kulonprogo, Sabar Widodo mengatakan, RPH tersebut hanya dipakai untuk pemotongan ternak sapi saja. Pihaknya masih harus melihat perkembangan RPH tersebut. ”Kita lihat dulu perkembangan RPH itu. Kalau efektif dan maksimal, baru nanti kami akan pikirkan RPH untuk kambing,” ujarnya.(Harian Jogja/Arief Junianto)