SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Antara)

Ilustrasi. (JIBI/Antara)

GUNUNGKIDUL–Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menghapuskan sekolah berstandar internasional (RSBI) disikapi positif sekolah-sekolah reguler. Penghapusan RSBI dan SBI dinilai lebih membuka kompetisi yang lebih sehat antar sekolah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala SD Kanisius II Wonosari Yohanes Nugraha DP ditemui Harian Jogja mengapresiasi keputusan MK tentang pengapusan RSBI.

Keputusan tersebut secara tidak langsung juga mengakhiri diskriminasi kebijakan pendidikan dalam tujuan dan cita-cita yang sama yakni mencerdaskan anak bangsa.

“Keputusan MK pantas diapresiasi sudah berani menghapus kasta-kasta dalam pendidikan. Keputusan itu hendaknya juga bisa mengakhiri perbedaan perlakuan pemerintah terhadap seluruh sekolah yang ada,” kata dia, Rabu (9/1/2013).

Menurut dia, pendidikan sebagai kebutuhan mutlak masyarakat umum harus dilaksanakan dengan proses dan mekanisme yang harus terbuka dan merata.

Terlebih lagi, RSBI diketahui semacam program uji coba yang sejak awal kurang adanya keterbukaan dalam menentukan sekolah-sekolah yang ditunjuk melaksanakan pilot project RSBI tersebut.

“Kalau mau adil hendaknya semua sekolah diberikan kesempatan yang sama menjalankan program pilot project RSBI itu sendiri. Di sinilah tidak adanya keterbukaan itu. Apalagi informasi yang saya tangkap merintis sekolah SBI itu mendapat back up operasionalisasi dana yang lebih besar dibandingkan sekolah yang tidak ditunjuk melaksanakan pilot project SBI ini,” ungkap dia.

Apresiasi keputusan MK juga datang guru-guru sekolah negeri non RSBI di Gunungkidul.

Nur salah satu guru SMA Negeri di Gunungkidul berpandangan pendidikan sebagai alat mencerdaskan bangsa tidak bisa terkotak-kotak hanya dengan memajang brand telah berstandar internasional atau bukan berstandar internasional.

Sekolah bertaraf internasional dalam pelaksanaannya terkesan diampuni melakukan pungutan serta kesan meninggalkan pola pendidikan berwasasan kebangsaan.

Sejumlah sekolah RSBI di Gunungkidul nampak pasrah atas keputusan MK menghapus sekolah bertaraf internasional. Kepala SMP Negeri I Karangmojo Agus Suryono menilai tidak ada masalah dengan kebijakan penghapusan RSBI yang bari didengar dari kabar berita sejumlah media kemarin.

“Tetap harus memberi dan membentuk pendidikan yang lebih berkualitas. Untuk masalah kurikulum dan perubahan fasilitas, pihaknya masih akan menunggu keputusan lebih lanjut dari pemerintah. Pada intinya apa yang menjadi instruksi dari pusat akan kami penuhi,” urai dia saat dihubungi melalui ponsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya