SOLOPOS.COM - Petugas melayani pasien di RSUD Wates. (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

RSUD Wates terus dipersiapkan hadapi ujian.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X memberikan babtuan lahan seluas empat hektare kepada Pemerintah Kabupaten Kulonprogo untuk pengembangan Rumah Sakit Umum Daerah Wates.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan, rencana awal Pemkab Kulonprogo akan menyewa ke Pemda DIY, tapi justru diberikan oleh gubernur.

“Kami sangat bersyukur atas kemurahan hati Gubernur DIY Sri Sultan HB X yang telah memberikan lahan untuk pengembangan RSUD Wates seluas empat hektare,” kata Hasto seperti dikutip dari Antara, (23/3/2016)

Ia mengatakan rumah sakit sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) merupakan wajah pelayanan publik di kabupaten, senantiasa dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima.

Ia memberikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan RSUD Wates dalam melakukan inovasi pelayanan publik. RSUD Wates juga direvolusikan dari RSUD konvensional, menjadi RSUD yang lebih komplek dalam hal pelayanan dan dalam hal fungsi pendidikan. Karena RSUD Wates sudah jadi RS tipe B Pendidikan.

“SK sudah kami urus, dan sudah turun 2015. Kita harus menghayati jadi rumah sakit pelayanan dan rumah sakit pendidikan,” kata Hasto.

Ia mengatakan pengembangan rumah sakit, awalnya menganggarkan Rp150 miliar, kemudian gubernur mengusulkan pembangunan rawat inap empat lantai, dengan biaya Rp250 miliar. Sedangkan biaya peralatan akan dimintakan dari DAK Pusat. Dalam 3 tahun diperkirakan total hampir Rp400 miliar.

“Pembagian anggaran, direncanakan 40 persen dari dana pusat, 40 persen dari Dana DIY dan 20 persen dari dana kabupaten. Hal ini bentuk kita keluar dr zona nyaman. Kami berharap 2019 semua selesai,” harapnya.

Hasto mengatakan salah satu inovasi pelayan rawat inap keluarga miskin tanpa kelas di RSUD Wates mampu meraih nominasi 11 besar nasional serta menembus putaran kedua United Nation Pulic Service Award, sedang proposal Pelayanan BBLR Tanpa Dinding berhasil meraih 33 besar nasional.

“Atas keberhasilan melakukan inovasi tersebut kami ucapkan terima kasih. Kami harap masih akan lahir ide-ide kreatif dalam meningkatkan pelayanan publik yang lain, terutama untuk menjawab berbagai keluhan yan masih banyak dijumpai di lapangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya