Jogja
Rabu, 9 November 2016 - 14:20 WIB

RSUD WONOSARI : Di Tengah Kritikan, Malah Menyabet Akreditasi Paripurna

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Gunungkidul Badingah saat meresmikan gedung baru RSUD Wonosari. Ia pun menyempatkan diri meninjau beberapa gedung baru dan menyapa sejumlah petugas pelayanan pendaftaran di ruang VIP Selasa (17/5/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

RSUD Wonosari menyabet akreditasi paripurna di tengah kritikan yang diterima rumah sakit tersebut

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari menyabet akreditasi paripurna di tengah kritikan terkait pelayanan rumah sakit pelat merah tersebut. Manajemen berjanji membenahi pelayanan.

Advertisement

Sertifikat akreditasi paripurna itu diserahkan Sekda Gunungkidul Supartono kepada Direktur RSUD Wonosari Isti Indiyani, Selasa (8/11/2016). Akreditasi itu dikeluarkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit untuk menilai sejauh mana pelayanan dan manajemen RSUD memenuhi pedoman, standar dan prosedur yang ditetapkan pemerintah.

Sertifikat paripurna merupakan akreditasi dengan tingkat tertinggi alias paling bergengsi dibanding tingkatan lain yaitu akreditasi dasar, madya dan utama.

“Akreditasi ini adalah salah satu mutu pelayanan yang diberikan pemerintah. Dengan akreditasi paripurna rumah sakit ini  sudah memenuhi standar dan fokus pada keselamatan pasien,” kata Direktur RSUD Wonosari Isti Indiyani, Selasa.

Advertisement

Dikatakan Isti, ada sejumlah poin penilaian yang dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit dalam menentukan tingkat paripurna. Antara lain poin mengenai keselamatan pasien, manajemen rumah sakit serta bagaimana kinerja rumah sakit ini mencapai Milenium Development Goals (MDGs).

Bersambung halaman 2


Otoritas RSUD menyiapkan akreditasi ini selama tiga tahun. Mulai dari membentuk tim yang menyiapkan proses akreditasi, studi banding ke rumah sakit lain yang telah mengantongi sertifikat paripurna hingga menyiapkan proses penilaian oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.
Otoritas RSUD menyiapkan akreditasi ini selama tiga tahun. Mulai dari membentuk tim yang menyiapkan proses akreditasi, studi banding ke rumah sakit lain yang telah mengantongi sertifikat paripurna hingga menyiapkan proses penilaian oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Advertisement

“Akreditasi ini tiap tahun akan dievaluasi dan diajukan lagi setiap tiga tahun sekali,” imbuhnya lagi.

Kendati menyabet akreditasi paripurna, Isti Indiyani tidak memungkiri adanya keluhan masyarakat mengenai layanan rumah sakit yang dinilai buruk. Misalnya yang paling baru mengenai protes warga terhadap layanan ambulan.

Atas berbagai kritikan tersebut, rumah sakit, kata dia terus berbenah memperbaiki diri. “Kami sudah lakukan evaluasi. Misalnya masalah ambulan itu sebenarnya hanya masalah komunikasi saja,” lanjutnya lagi.

Sekda Gunungkidul Supartono mengatakan, RSUD Wonosari harus unggul dalam hal kualitas layanan, kemudahan akses berobat oleh masyarakat serta harga perawatan yang terjangkau. “Rumah sakit harus dapat merespons pertumbuhan peduduk yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Rumah sakit harus meningkatkan kualitas dan sarana pendukung,” tegas Supartono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif