SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Akhirul Anwar/JIBI/Harian Jogja

SLEMAN—Kabupaten Sleman diminta mempertahankan wilayahnya sebagai zona agropolitan, minapolitan, dan purbakala. Konsekuensinya, kawasan industri dengan investasi besar tidak akan dikembangkan di Sleman.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Wakil Ketua DPRD Sleman, Rohman Agus Sukamta mengatakan, pemerintah pusat meminta wilayah Sleman untuk mempertahankan lahan pertanian dalam bentuk agropolitan dan perikanan dalam minapolitan. Sleman juga diminta mempertahankan situs purbakala yang tersebar merata hampir di semua wilayah.

“Otomatis industri besar tidak akan berada di Sleman,” katanya saat ditanya mengenai pembahasan Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di kantor DPRD Sleman, Senin (5/3).

Menurut dia, beberapa lokasi yang menjadi kawasan pabrik seperti Sleman, Berbah dan Kalasan pun tidak bertambah. Pemerintah akan membatasi perkembangannya.

Agus mengakui, dengan pembatasan industri ini tidak banyak lapangan pekerjaan terbuka bagi masyarakat. Pemerintah tetap menginginkan Sleman mempertahankan alam produktif. Jika ada perkembangan industri pun, kata Agus, nilai investasinya tidak terlalu besar sehingga tenaga masyarakat tidak bisa terserap.

Ia memperkirakan industri yang potensial berkembang di Sleman adalah hotel dan restoran. Sehingga lulusan sekolah yang berbekal ketrampilan pas-pasan dipastikan sulit dapat kerja.

“Warga mayoritas di level SMA, ketrampilan sangat terbatas. Sementara industri yang berkembang seperti hotel dan restoran butuh keahlian khusus,” kata Agus.

Meski begitu, ia tidak menampik upaya penataan RTRW untuk mempertahankan alam ini jika terealisasi akan berdampak bagus. Pasalnya selama ini perumahan yang terus berkembang di Sleman mengancam lahan pertanian. Diperkirakan lahan pertanian setiap tahun terus berkurang 69.000 hektare. “Lama-lama dibiarkan lahan pertanian bisa habis,” kata politisi PAN tersebut. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya