SOLOPOS.COM - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso (dua kanan) berbincang dengan salah satu calon penumpang pesawat di Bandara International Adisutjipto, Jumat (30/6/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Ruang gerak di Bandara International Adisutjipto sangat terbatas

 

Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra

Harianjogja.com, JOGJA-Ruang gerak di Bandara International Adisutjipto sangat terbatas. Dari idealnya 14-16 meter persegi per orang, saat ini hanya 1,2 meter persegi per orang.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan, setiap tahun penumpang di Bandara Adisutjipto mengalami peningkatan hingga saat ini mencapai 7,2 juta.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura 1, luas Bandara Adisutjipto yang hanya mencapai 18 hektare, idealnya hanya menampung 2 juta penumpang per tahun atau sekitar 5.000-an penumpang per hari.

Namun kenyataannya, setiap tahun bandara yang memiliki dua terminal ini bisa menerima sampai 7,2 juta penumpang per tahun atau rata-rata 20.000 penumpang per hari.

Lain halnya dengan bandara baru di Kulonprogo nanti yang akan dibangun di lahan seluas 587 hektare dan diprediksi bisa menampung 14-20 juta penumpang per tahun.

Agus mengatakan jumlah penumpang semakin bertambah sementara fasilitas yang ada masih fasilitas standar 20 tahun yang lalu. Jumlah penumpang yang jauh melebihi kapasitas membuat ruang gerak penumpang menjadi terbatas. Tingginya trafik yang terjadi membuat ruang gerak menjadi sempit.

“Satu orang, space pergerakan [di bandara] seharusnya 14-16 meter persegi, tapi sekarang [di Bandara Adisutjipto] hanya 1,2 meter persegi,” katanya saat meninjau arus balik di Terminal A Bandara Adisutjipto, Jumat (30/6/2017) pagi.

Ia mengklaim, berkat rekayasa trafik pelayanan yang telah dilakukan manajemen PT Angkasa Pura 1 Bandara International Adisutjipto selaku otoritas bandara, ruang gerak penumpang menjadi sedikit lebih luas.

Empat pihak yang ia sebut dengan 4A yakni airport, airlines, airnav, dan authority yakni PT Angkasa Pura 1, bahu-membahu menata aset yang ada, selama menunggu bandara baru di Kulonprogo siap dioperasikan. Keterbatasan tempat harus dapat direkayasa agar pelayanan pada penumpang tetap baik.

Beberapa hal yang dilakukan seperti merekayasa alur check in penumpang di terminal A serta menambah dua buah Screen Check Point (SCP) di masing-masing Terminal A dan B. Hal ini dilakukan untuk mengurai kepadatan penumpang yang selama ini hanya terpusat di Terminal A.

“Ini [rekayasa dan penambahan SCP] yang menjadikan uyel-uyelan [desak-desakan] sekarang sedikit diperlonggar. Ini langkah optimalisasi sesuatu yang terbatas ,” katanya.

General Manager PT Angkasa Pura 1 Bandara International Adisutjipto Agus Pandu Purnama mengatakan, dengan adanya rekayasa itu, setidaknya ruang gerak penumpang menjadi bertambah. “Jadi dua meter persegi [dari sebelumnya 1,2 meter persegi],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya