Jogja
Minggu, 20 April 2014 - 07:43 WIB

Rumah Burung Hantu di Sumberagung Lapuk dan Rusak

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - rumah burung hantu (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN—Ratusan rumah burung hantu (Rubuha) tersebar di setiap lahan pertanian di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Sleman.

Meski demikian, saat ini kondisinya sudah banyak yang rusak. Program Rubuha yang digagas oleh warga bersama pihak desa setempat ini butuh perhatian pemerintah.

Advertisement

Pantauan Harian Jogja, hampir setiap area persawahan di Desa Sumberagung, Moyudan dapat ditemui Rubuha. Rumah burung hantu berukuran 60 x 60 x 50 sentimeter dengan tiang setinggi sekitar enam meter terpasang di tiap pematang atau pinggiran sawah yang biasa ditanami padi. Kendati demikian, banyak di antara Rubuha itu yang sudah lapuk karena dibangun tidak secara permanen sehingga roboh.

Rubuha dibangun sejak 2013 atas inisiatif kelompok tani desa setempat sebagai hunian burung hantu yang siap memangsa tikus sawah. Mereka sebelumnya belajar program itu dari Demak, Jawa Tengah. Desa ini juga sudah memiliki kandang khusus burung hantu spesies Tyto Alba.

Buang Sarono, 54, warga Dusun Jetis Kaliurang, Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, menjadi salah satu petani yang mengurus keberadaan kadang yang berdiri di atas tanah kas desa.

Advertisement

Pria yang mengikuti program sejak awal ini menceritakan kali pertama Tyto Alba sebanyak enam ekor dari Demak, Jawa Tengah. Kemudian ditambah pemberian dari berbagai warga sampai akhirnya berjumlah sekitar 18 ekor. Saat ini, jumlah burung hantu itu diprediksi ratusan.

Tetapi tidak berada di dalam kandang, melainkan menghuni dari ratusan Rubuha yang ada di tiap-tiap areal persawahan. “Saat ini mungkin sudah mencapai ratusan di tiap-tiap Rubuha. Tapi tidak semua Rubuha dipilih,” terangnya, Kamis (17/4/2014).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif