SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Rumah dome yang dibangun paska-gempa 2006 tak sesuai dengan iklim Indonesia.

Harianjogja.com, SLEMAN-– Rumah dome yang merupakan rumah tahan gempa di Dusun Nglepen, Sumberharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak sesuai dengan iklim di Indonesia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Masyarakat yang tinggal di rumah dome agar rajin-rajin melakukan penambalan temboknya,” kata pakar gempa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Sarwidi seperti dilansir dari Antara, Minggu (10/1/2016).

Menurut dia, rumah dome sumbangan dari Jepang tersebut sebenarnya untuk “emergency” (darurat) pascagempa besar 2006.

“Dulu rumah warga roboh terkena gempa. Tapi, kalau untuk jangka panjangnya tidak cocok,” katanya.

Ia mengatakan rumah dome tersebut cocoknya dibangun di daerah panas tidak ada hujan, atau di kutub.

“Iklim yang tidak cocok. Harusnya tidak ada panas atau hujan. Misal itu cocoknya di daerah es. Untuk itulah masyarakat yang tinggal di sana agar rajin melakukan penambalan. Pada tembok-temboknya yang sering retak karena panas,” katanya.

Sarwidi mengatakan tidak hanya itu saja, kelemahan rumah Dome tersebut juga bisa mengalami perembesan air ketika hujan.

“Dalam budaya masyarakat kita, dengan bentuk rumah yang setengah lingkaran itu, juga sulit mencari tepi-tepinya. Kalau misal, mencari kunci di tepi tembok. Tepinya di mana?,” katanya.

Rumah Dome tersebut merupakan bantuan dari donatur luar negeri untuk korban gempa 2006. Selain digunakan untuk tinggal, saat ini rumah tersebut juga sebagai objek wisata.

Kasi Observasi Stasiun Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Bambang Subagyo mengatakan rumah tahan gempa bisa dibuat dengan memperkuat tulang-tulangnya.

“Rumah-rumah dengan tulang-tulang kuat tersebut sudah banyak berdiri di Bantul. Daerah yang cukup rawan jika terjadi gempa. Dulu jarang, tapi sekarang sudah banyak yang memakai tulang kuat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya