Rumah Roboh di Ngaglik Butuh Perhatian

BERSIH-BERSIH—Sejumlah relawan membersihkan rumah Mujiharjo (HARIAN JOGJA/AKHIRUL ANWAR)

SLEMAN—Angin kencang yang melanda wilayah Sleman timur pada Rabu (1/2), menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Salah satunya rumah milik Mujiharjo, 57, warga Dusun Ngebo, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman yang hancur dan tidak dapat ditempati lagi.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Rumah model limasan bambu tersebut ambruk tertimpa pohon jati yang diperkirakan berusia 60 tahun. Hampir semua genting pecah, dinding gedhek hancur. “Tinggal kerangka saja yang masih berdiri,” kata Mujiharjo, Kamis (2/2).

Buruh tani ini sempat pingsan ketika melihat rumahnya remuk. Namun ia dan istrinya Sukirah, masih bisa bersyukur karena jiwanya selamat. Jika terlambat beberapa detik saja, dipastikan keduanya menjadi korban. Pasalnya, sesaat setelah mereka pergi meninggalkan rumah, pohon jati langsung menimpa rumahnya.

“Ketika itu hujan deras sekali disusul angin. Karena dalam bahaya, bersama istri keluar rumah untuk menyelamatkan diri, baru beberapa langkah pohon langsung menimpa rumah,” kata Muji yang saat ini mengungsi di rumah anaknya.

Kepala Dukuh Ngebo, Suparji mengaku telah menginventarisir kerugian rumah Mujiharjo mencapai Rp15 juta. Ia akan mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman untuk meringankan beban warganya. “Besok [Jumat 3/2] akan saya ajukan kepada Pemerintah untuk mendapatkan bantuan,” katanya.

Dua kandang ternak juga rusak tertimpa pohon munggur kerugiannya masing-masing Rp2 juta. Peristiwa angin kencang seperti ini, menurut Suparji terakhir terakhir kali pada tahun 1975. Di dusun tersebut masih banyak pohon besar yang berada di dekat rumah yang berpotensi tumbang ketika angin kencang.

Sejumlah relawan Polisi dan TNI hari ini memotong batang pohon yang roboh di rumah milik Mujiharjo.(HARIAN JOGJA/Akhirul Anwar)