SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Rumah sampah sebagai tempat pengelolaan pupuk organik di Gunungkidul memerlukan bantuan tong baru serta bangunan baru untuk membuat pupuk organik dari sampah.
Ketua Rumah Sampah Muda Karya di Dusun Trimulyo II, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari Sudiyono mengaku membutuhkan tong-tong sampah baru karena semakin banyak pelanggan. Sudiyono menuturkan pengelola sudah cukup kuwalahan untuk menangani pengambilan sampah.
“Misal ada tambahan tong maka ada tetangga yang siap jadi langganan baru meskipun sekarang ini kami sudah cukup kewalahan,” papar dia, Kamis (3/10/2013).
Selain membutuhkan bantuan tong sampah Sudiyono mengaku memerlukan bangunan rumah sampah baru untuk membuat pupuk organik. Meskipun sudah ada bangunan rumah yang lama menurut Sudiyono masih kurang maksimal.
“Kami membutuhkan bangunan rumah khusus untuk membuat pupuk organik dengan ukuran 21 m2. Tujuannya agar produksi pupuk organik semakin banyak,” lanjut dia.
Sudiyono mengaku peminat pupuk organik semakin banyak meskipun hanya warga lokal seperti petani. Untuk pemasaran lebih luas ia mengaku masih mengalami kesulitan.
Senada dengan Sudiyono, Ketua Rumah Sampah Gading I Sukirman juga memerlukan bangunan rumah sampah yang baru. Namun rumah baru tersebut akan digunakan untuk barang bekas yang merupakan simpanan warga.
Pengelolaan rumah sampah di Gading I, Desa Gading, Kecamatan Playen sedikit berbeda. Mereka membuat bank sampah di mana warga bisa menabung sampah-sampahnya.
“Saat ini kami belum memiliki tempat khusus untuk menyimpan tabungan tersebut sehingga kami memerlukan bangunan baru,” tutur dia.
Kasi Pencegahan Kator Pengendali Dampak Lingkungan (Kapedal) Joko Untoro menuturkan sudah mengusulkan penambahan tong sampah maupun bangunan rumah sampah untuk 2014. “Kami sudah mengajukan untuk penambahan fasilitas yang dibutuhkan,” tutur dia.