SOLOPOS.COM - Iustrasi rumah tidak layak huni
Rumah tidak layak huni di Kulonprogo mencapai ribuan, dan masih menunggu bantuan
Harianjogja.com, KULONPROGO – Program bedah rumah menjadi salah satu upaya Pemkab Kulonprogo untuk mengentaskan kemiskinan di Bumi Menoreh ini. Namun, masih ada 6.000 unit rumah yang belum dibedah.
Camat Girimulyo Purwono mengungkapkan, di kecamatan ini jumlah warga dengan rumah yang tidak layak huni masih cukup banyak.”Kami tidak menargetkan berapa rumah warga yang harus dibedah di tahun ini. Tapi kami berusaha ahar semua warga yang rumahnya belum layak dapat diajukan untuk dibedah,” ujar Purwono, Kamis (22/10/2015).
Purwono mengungkapkan, jumlah warga yang terdata dalam album kemiskinan memang menjadi prioritas dari program bedah rumah. Namun, pihaknya juga tetap mengidentifikasi warga tidak mampu yang mungkin tidak terdata dalam album tersebut.
“Kami upayakan di setiap kesempatan. Kalau ada pihak swasta yang bersedia membantu maka kami juga akan ajukan,” imbuh Purwono.
TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Girimulyo Daryanti menambahkan, berdasarkan album kemiskinan di kecamatan ini jumlah RTLH yang belum dibedah masih ada ratusan unit. Setidaknya ada 449 kepala keluarga yang rumahnya masih tidak layak huni.
Belum lama ini, Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengungkapkan, masih ada sekitar 6.000 rumah yang belum bisa terbantu program bedah rumah dari bupati. Namun, selama kepemimpinan Hasto, setidaknya sudah lebih dari 3.400 unit rumah yang dibedah.
Sementara, masa jabatan Hasto tinggal menghitung bulan. Tahun 2016, masa jabatannya akan berakhir. Sedangkan, ribuan rumah tidak layak huni belum juga dibedah.
“Program ini harus bisa berlanjut, karena tidak mungkin bedah rumah selesai dalam satu kali masa jabatan,” jelas Hasto.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo Eko Pranyata mengatakan, jumlah RTLH di Kulonprogo mencapai 25.000 KK. Namun, target bedah rumah tahun ini ada 150 unit rumah.