SOLOPOS.COM - Lingkungan di sekitar rusunawa Triharjo masih tampak belum tertata dan belum siap huni, Selasa (27/1/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Rusunawa Kulonprogo dan jaringan listrik diurus pekan ini.

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kulonprogo janji pekan ini mengurus masalah perluasan jaringan listrik untuk rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Desa Triharjo, Kecamatan Wates. DPU bakal mengirim tim ke kantor PLN Area Jogja untuk mendapatkan penjelasan langsung soal listrik.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

“Masih akan dikoordinasikan lagi [urusan listrik],” kata Kepala Bidang Cipta Karya DPU Kulonprogo, Zahram Asurawan, kepada Harianjogja.com, Senin (11/52015).

Masalah penyediaan listrik memang membuat Rusunawa Triharjo masih belum bisa ditempati. Anggaran penyediaan listrik sempat tidak cukup sehingga akan diajukan ke APBD perubahan.

Dia menegaskan pembangunan Rusunawa Triharjo sebenarnya sudah selesai sejak 2014 lalu. Namun, sampai kini belum ada jaringan listrik yang terpasang. Jalan lingkungan rusunawa juga baru akan dimulai sebulan lagi dengan anggaran mencapai Rp300 juta.

“Perencanaan [jalan lingkungan] sudah selesai,” ujar Zahram.

Rusunawa yang terdiri dari dua blok dengan total 196 unit tersebut dibangun demi memberikan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Nantinya, setiap unit bisa disewa dengan biaya di bawah Rp200.000 per bulan.

Zahram mengungkapkan sudah banyak warga yang tertarik dan mendaftar jadi calon penghuni rusunawa. Proses pendaftaran memang akan dibuka sampai waktu yang belum ditentukan.

“Belum bisa ada seleksi kelayakan penghuni karena listrik belum terpasang,” paparnya.

Supervisor Pelayanan Pelanggan PLN Area Jogja Sukarniasih mengaku menunggu tindak lanjut dari surat yang dibuat kantornya pada 26 Maret lalu. Surat itu berisi persetujuan penyediaan jaringan listrik beserta rincian biaya yang mesti dibayar pengelola rusunawa.

Rusunawa Triharjo membutuhkan perluasan jaringan sebanyak 11 tiang dengan rencana anggaran biaya (RAB) sekitar Rp300 juta. Dalam permohonan yang diajukan, perluasan jaringan dibagi dalam dua persil dengan daya tiap persilnya 53.000 VA. Asih, sapaan akrabnya, berharap rusunawa bisa mulai dihuni karena pengerjaan perluasan jaringan tidak membutuhkan waktu lama dan bisa dilakukan 40 hari sejak tanggal pembayaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya