SOLOPOS.COM - PLN melakukan pemutusan aliran listrik di Rusunawa Triharjo, Wates, Kulonprogo pada Jumat (31/3/2017). Tindakan itu dilakukan karena terdapat tunggakan pembayaran tagihan selama tiga bulan. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Rusunawa Kulonprogo, penghuni keluhkan pemutusan listrik

Harianjogja.com, KULONPROGO — Penghuni Rusunawa Triharjo, Wates, Kulonprogo mengeluhkan adanya pemutusan aliran listrik oleh pihak PLN pada Jumat (31/3/2017). Mereka mesti menanggung dampak dari adanya tunggakan pembayaran tagihan listrik selama tiga bulan.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Baca Juga : RUSUNAWA KULONPROGO : Rusunawa Triharjo Diresmikan, Ini Tarif Sewanya

Seorang penghuni bernama Sutarto mengatakan, sejumlah petugas PLN datang ke Rusunawa Triharjo pada Jumat pagi. Mereka diketahui mendapatkan tugas untuk memutus aliran listrik karena masalah tagihan yang menunggak sejak Januari kemarin.

“Ada tunggakan pembayaran ke PLN jadi mereka terpaksa menyegel,” kata Sutarto.

Sutarto mengatakan, ada sekitar 80 KK yang tinggal di Rusunawa Triharjo. Selama ini warga menggunakan layanan listrik prabayar. Mereka membeli token pulsa sesuai kebutuhan masing-masing. Hanya saja, ada dua meteran induk yang beban pembayarannya menjadi kewajiban pemerintah. Tagihan dari operasional meteran induk itulah yang diketahui menunggak sehingga dilakukan pemutusan aliran listrik. Dampaknya kemudian harus dirasakan seluruh penghuni rusunawa.

Pemutusan aliran listrik sebelumnya juga terjadi pada akhir 2016 lalu dan berlangsung selama hampir sehari penuh. Namun, saat itu penghuni rusunawa hanya beberapa KK saja sehingga tidak begitu masalah. Kali ini dampaknya menjadi lebih kompleks karena penghuninya sudah banyak.

Sutarto pun berupaya berkomunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Pemukiman (DPUPKP) Kulonprogo. Meski begitu, tidak ada jawaban pasti mengenai jangka waktu pemutusan aliran listrik.

“Cuma disuruh menunggu karena katanya mau dimusyarawakan oleh antar pimpinan. Kami harap pembayaran segera dibereskan biar penghuni merasa nyaman kembali,” ujar Sutarto.

Penghuni lainnya, Lusia Endang mengaku kerepotan jika tidak ada listrik. Dia berharap permasalahan yang ada dapat segera diatasi.

“Masak jadi susah karena tidak bisa pakai rice cooker. Mesin cuci juga tidak bisa dipakai. Nanti malam juga pasti gerah karena tidak ada kipas angin,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya