Jogja
Selasa, 25 Juli 2017 - 12:22 WIB

RUSUNAWA SLEMAN : Daftar Tunggu Mencapai 800 KK, Akankah Ada Pembangunan Gedung Baru?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan Rusunawa di wilayah Jongke, Sendangadi, Mlati, Senin (24/7/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI.Harian Jogja)

Rusunawa Sleman penuh penyewa.

Harianjogja.com, SLEMAN — Mimpi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki sendiri sulit diwujudkan seiring tingginya harga tanah. Apalagi, pemerintah belum ada rencana untuk menambah rumah susun sewa (Rusunawa) di wilayah Sleman.

Advertisement

Baca Juga : RUSUNAWA SLEMAN : Tingkat Hunian 100%, MBR Sulit dapat Rumah

Nurrochmawardi alias Kelik, Kepala Seksi Perumahan Formal DPUP-KP Sleman menambahkan, sampai saat ini waiting list atau daftar tunggu untuk mendapatkan rusunawa ada sekitar 800 KK. Jumlah tersebut, katanya belum diverifikasi ulang. Sebab, penghuni rusunawa harus melalui proses verifikasi.

Advertisement

Nurrochmawardi alias Kelik, Kepala Seksi Perumahan Formal DPUP-KP Sleman menambahkan, sampai saat ini waiting list atau daftar tunggu untuk mendapatkan rusunawa ada sekitar 800 KK. Jumlah tersebut, katanya belum diverifikasi ulang. Sebab, penghuni rusunawa harus melalui proses verifikasi.

“Pemkab [Pemerintah Kabupaten] masih belum ada rencana untuk menambah rusunawa lagi. Jadi moratorium dulu sambil mengelola yang ada,” katanya, Senin (24/7/2017)

Padahal, lanjutnya, berkaca pada daftar tunggu kepemilikan rusunawa sebanyak 800 KK setidaknya Pemkab masih membutuhkan delapan twin blok lagi. Dia beralasan, moratorium pembangunan rusunawa disebabkan keterbatasan lahan untuk dijadikan proyek tersebut.

Advertisement

Sementara bangunan rusunawa lebih banyak beroperasi di wilayah yang berbatasan dengan kota. Kondisi tersebut sesuai dengan minat warga yang ingin menempati rusunawa. Jika rusunawa dibangun di wilayah pedesaab dikawatirkan tidak akan laku.

“Penghuni rusunawa membayar uang sewa perbulan antara Rp150.000 hingga Rp250.000. Setiap tahun yang masuk kr APBD sekitar Rp400 juta itu belum sewa lahan,” katanya.

Rusunawa Sleman

Advertisement

Rusunawa Gemawang (2 twin block, 192 unit rumah Type 21 m2 )
dengan luas lahan 9.000 m2

Rusunawa Mranggen (1 twin block, 96 unit rumah Type 24 m2 )
di atas lahan 5.000 m2

Rusunawa Dabag (4 twin block, 369 unit rumah Type 27 m2)
dengan keseluruhan luas lahan 38.250 m2

Advertisement

Rusunawa Jongke (4 twin paralel block, 369 unit rumah Type 27 m2)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif