SOLOPOS.COM - Tampak sosialisasi kawasan bebas rokok di RW 4 Terban, Rabu (31/10/2012). (Akhirul Anwar/JIBI/Harian Jogja)
Tampak sosialisasi kawasan bebas rokok di RW 4 Terban, Rabu (31/10/2012). (Akhirul Anwar/JIBI/Harian Jogja)
JOGJA—Warga masyarakat RW 4 Kelurahan Terban Kecamatan Gondokusuman Jogja merintis gerakan rumah bebas asap rokok. Diharapkan dalam waktu tiga bulan mendatang sudah ada kesepakatan lewat deklarasi rumah bebas asap rokok di kampung bantaran kali Code tersebut.
Koordinator lapangan Quit Tobaccao Indonesia (QTI) Fakultas Kedokteran UGM Didik Joko Nugroho mengatakan saat ini sudah ada 15 RW di kota Jogja yang mendeklarasikan kampungnya rumah bebas asap rokok.
“Kemudian di tahun 2012 ini akan ditambah lagi 5 RW rumah bebas asap rokok,” katanya usai sosialisasi rumah bebas asap rokok di balai RW 4 Terban, Selasa (30/10/2012) malam.
Masyarakat tetap boleh merokok asal tidak di dalam rumah maupun ruangan pertemuan dan tidak menyediakan asbak. Jika ada anggota keluarga yang merokok dipersilahkan tidak di dalam rumah, hal itu berlaku juga ketika ada pertemuan rapat RW maupun yang lain. Lebih baik merokok dulu sebelum acara dimulai, jika ditengah acara ngebet inging merokok dipersilahkan keluar sebentar.
Rintisan ini dimulai dengan sosialisasi tingkat RW dan RT. Kemudian pemasangan stiker rumah bebas asap rokok agar siapa saja yang berkunjung di kawasan tersebut memahami. Jika ada kesepakatan semua tokoh masyarakat akan ada deklarasi pengikat gerakan sosial dengan ditandatangani warga sendiri.
Sekretaris RW 4 Terban, Budi Raharjo menyambut baik sosialisasi tersebut karena sebagai warga yang tidak merokok cukup terbantu. Meski begitu, ia tetap menghormati bagi warga yang merokok tetapi ada waktu dan tempat sendiri. “Kita sudah tahu bahaya merokok tidak baik untuk kesehatan, tapi orang yang merokok juga harus dihormati,” katanya.