SOLOPOS.COM - Wakil Khatib Syuriah PWNU (kiri) dan Wakil Ketua PWNU DIY Jadul Maula (kanan) saat membacakan sikap resmi PWNU DIY terkait Sabda Raja Sri Sultan Hamengku Buwono X di kantor PWNU DIY, di Jalan MT.Haryono, Jogja, Selasa (2/6/2015).(JIBI/Harian Jogja-Ujang Hasanudin)

Sabda Raja Jogja mengenai perubahan gelar Sultan mendapat penolakan dari NU DIY.

Harianjogja.com, JOGJA-Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIY, M.Jadul Maula menyatakan para kyai NU di DIY tak menerima gelar Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono diganti.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Menurut Jadul, perubahan gelar Sultan telah menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat dan rasa ketidakpastian terhadap masa depan keistimewaan DIY. Jadul mengibaratkan perubahan gelar Sultan dengan rumah, yang diganti bukan pintu atau catnya, melainkan pondasi, dan perubahan gelar itu resikonya terlalu besar.

“Para Kyai NU prihatin, penggantian gelar ini menghilangkan kontrak teologis, kultural dan sosilogis,” katanya dalam konferensi pers menyikapi Sabda Raja di kantor PWNU DIY, Jalan MT.Haryono, Jogja, Selasa (2/6/2015)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya