SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pungli (Dok/JIBI/Solopos)

Hingga kini, tim saber pungli Sleman baru menerima tujuh aduan dugaan pungli.

Harianjogja.com, SLEMAN- Minimnya anggran operasional Tim Saber Pungli Sleman dikawatirkan berdampak pada kinerja organisasi tersebut. Hingga kini, tim saber pungli Sleman baru menerima tujuh aduan dugaan pungli.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Sekda Sleman Sumadi berharap, tidak ada aksi pungli yang terjadi di Pemkab Sleman. Menurutnya, masing-masing pegawai negeri sipil (PNS) sudah memahami tugas pokok dan fungsi sehingga praktek pungli diharapkan tidak terjadi. “Saya berharap di Sleman tidak ada operasi tangkap tangan terkait pungli. Semoga Sleman bebas pungli,” harap Sumadi, Selasa (31/1).

Disinggung soal minimnya anggaran tim saber pungli Sleman, Sumadi mengatakan, akan melihat kinerja tim. Bukan tidak mungkin, penambahan anggaran dilakukan pada APBD Perubahan. “[Untuk menaikkan anggaran operasional] Ya nanti dilihat dulu kegiatan dan peruntukannya,” ucap mantan Kepala Inspektorat DIY itu.

Sejak dilantik Desember lalu hingga kini, Tim Saber Pungli Sleman baru menerima tujuh kasus dugaan terjadinya pungli. Adapun anggaran operasional tim saber pungli untuk tahun ini sebesar Rp91 juta. Anggaran tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan pos anggaran yang dimiliki Pemda DIY.

Kepala Inspektorat Sleman Suyono menjelaskan, dari tujuh laporan yang diterima tim saber punglo Sleman, sebanyak enam laporan dikirim warga melalui SMS dan satu laporan dikirim secara tertulis. “Kami lakukan klarifikasi ke masing-masing instansi. Belum ada hasilnya. Tim masih akan terus telusuri laporan tersebut,” kata Suyono kepada Harian Jogja.

Menurutnya, laporan dugaan pungli yang diterima tim saber pungli tidak hanya dari satu instansi. Tetapi hal itu terkait dengan layanan publik. Sayang Suyono enggan membeberkan lebih lanjut lantaran kasus masih terus diselidiki.”Kami menjaga dan melindungi kerahasiaan pelapor. Hanya saja kami berharap agar identitas baik pelapor dan yang dilaporkan kalau bisa lengkap,” katanya.

Dia mengatakan, usai dilantik tim saber pungli langsung menggelar beragam kegiatan. Salah satunya membentuk Pokja pencegahan. “Kami lakukan sosialisasi ke SD hingga SMA. Begitu juga ke masing-masing kepala desa terkait masalah pungli,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya