SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)
Harianjogja.com, BANTUL- Pranata Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bantul Ponijo Ibnu Harto menyatakan, untuk warga selain Muhammadiyah terutama Nahdliyin akan melaksanakan salat Idul Adha pada Minggu (5/10/2014) sesuai versi pemerintah.
“Perbedaan ini sudah lama sejak dulu terjadi, tapi tidak menjadi masalah,” katanya, Jumat (3/10/2014).
Warga Nahdliyin yang akan merayakan Idul Adha pada Minggu (5/10/2014) diperkirakan berjumlah separuh dari total umat Islam di Bantul.
“Kami prediksi jumlahnya sama dengan warga Muhamadiyah yang merayakan Idul Adha lebih dulu,” paparnya.
Sekitar 450.000 warga Muhamadiyah di Kabupaten Bantul bakal merayakan hari raya Idul Adha pada Sabtu (4/10/2014). Pimpinan Muhamadiyah Bantul mengingatkan agar seluruh daging kurban dibagi merata.
Bendahara Pimpinan Daerah Muhamadiyah (PDM) Bantul Marzuki menyatakan, lembaganya mencatat ada 20 cabang pengurus Muhamadiyah di Bantul dan terdapat 90 tempat atau lokasi salat Idul Adha di Bantul pada Sabtu.
Masing-masing lokasi rata-rata dihadiri 5.000 umat yang melaksanakan shalat. Artinya, ada sekitar 450.000 warga Muhamadiyah di Bantul yang merayakan hari raya kurban pada 4 Oktober.
Terkait pemotongan hewan kurban pada perayaan Idul Adha, Marzuki mengingatkan agar daging kurban dibagi merata ke warga yang berhak.
Selama ini kata dia, kerap ditemukan daging kurban tidak dibagi merata, lantaran panitia penyembelihan kurban biasanya mendapat porsi lebih banyak.
“Itu tidak sesuai syariah. Panitia kurban tidak digaji dengan penambahan daging kurban, tapi dari iuran warga atau dari iuran para warga yang berkuban,” jelasnya.
Selain dibagi merata, panitia menurutnya juga dilarang keras menjual daging kurban untuk kepentingan pribadi. Seluruh kurban mulai dari daging, hingga kulit hewan yang disembelih tetap harus dibagi rata. Pengalaman Idul Adha tahun lalu, panita dari Muhammadiyah menyembelih sebanyak 765 ekor sapi.