Jogja
Senin, 22 Juni 2015 - 15:20 WIB

Saluran Irigasi Kali Boyong Rusak, 15 Hektare Sawah Tak Dapat Air

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Saluran Irigasi (JIBI/Dok)

Saluran irigasi Kali Boyong rusak sehingga sawah seluas 15 hektare tidak teraliri

Harianjogja.com, SLEMAN- Musim kering sudah tiba. Masalah klasik pun mulai dikeluhkan petani yakni ketiadaan air untuk irigasi tanaman di sawah mereka.

Advertisement

Di Pakem Sleman, air yang mulai mengering semakin diperparah dengan rusaknya saluran irigasi yang bersumber dari Kali Boyong. Saluran irigasi rusak sejak hujan deras April lalu.

“Jaringan irigasi dari bendungan Boyong di beberapa dusun rusak akibatnya air sama sekali tidak mengalir,” keluh anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Purwobinangun Pakem, Rosyad Sholeh, baru-baru ini.

Dusun terdampak yakni Dusun Cepet, Bener, Jamblangan, dan Bendo. Keempatnya terdapat di Desa Purwobinangun.

Advertisement

Rosyad menjelaskan bahwa kerusakan itu sudah dilaporkan ke pemerintah desa (Pemdes). Ia berharap agar pemdes segera memperbaiki sekalipun di musim kemarau tidak mendesak keberadaannya. Hal ini karena petani telah menanam palawija yang tidak banyak membutuhkan air.

Meski demikian, perbaikan saluran irigasi tetap harus dilakukan untuk memaksimalkan pengairan pada musim selanjutnya.

Kepala Bidang Penyedian dan Pembinaan Sumber Daya Air, Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) Sleman Warsono mengungkapkan kerusakan yang terjadi di Kali Boyong.

Advertisement

Pihaknya kini tengah mengupayakan perbaikan dan ditarget akhir Juni. Karena jika tidak segera diperbaiki, 15 hektar sawah terancam tak teraliri.

“Karena satu bendungan Kali Boyong itu mampu mengaliri 10 hingga 15 hektar lahan pertanian,” ungkapnya,” baru-baru ini.

Ia tak memungkiri jika debit air di Boyong dan juga Kali Gendol mulai berkurang. Untuk memasok air irigasi ke petani, SDAEM akan memaksimalkan fungsi embung, bendungan, dan sumur pompa. Bahkan pipa paralon besar telah langsung dipasang dari sungai menuju lahan pertanian warga.

Warsono mengatakan, kerusakan sarana pengairan memang kerap terjadi. Salah satu penyebabnya ialah bencana seperti banjir akibat curah hujan yang tinggi beberapa bulan lalu.

Advertisement
Kata Kunci : Irigasi Di Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif