Jogja
Senin, 7 Agustus 2023 - 22:17 WIB

Sampah Menumpuk di Jalan-jalan Jogja Ditakutkan Berdampak Buruk pada Pariwisata

Stefani Yulindriani Ria S. R  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, JOGJA — Penutupan TPST Piyungan berdampak pada menumpuknya sampah di sejumlah jalan di Kota Jogja. Kondisi ini ditakutkan bisa berpengaruh negatif terhadap iklim pariwisata.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranowo, mengatakan persoalan sampah yang ditemukan di beberapa ruas jalan di DIY berdampak pada branding pariwisata DIY.

Advertisement

“Permasalahan ini harus cepat direspons Pemda, karena sampah di pinggir jalan dan sebagaimana juga mengganggu branding destinasi wisata kita,” katanya, Senin (7/8/2023).

Selama ini menurut Deddy sekitar 480 hotel dan restoran anggota PHRI DIY telah melakukan pengolahan sampah secara mandiri.

“Standar operasional prosedur [SOP]-nya sertifikasi hotel dan restoran salah satunya ada poin pengelolaan sampah, jadi pilah-pilih [sampah], kemudian dengan biopori sudah banyak dilakukan [anggota] PHRI. Saat ini anggota PHRI DIY, sebelum ada darurat sampah sudah memilah-memilih sampah, karena sebelum ada itu dia enggak akan lolos sertifikasinya,” katanya.

Advertisement

Menurut Deddy, pemilahan sampah organik dan anorganik telah dilakukan sebelum kondisi darurat sampah terjadi di DIY. Selama ini sampah anorganik diolah melalui bank sampah yang dikelola warga sekitar, sedangkan sampah organik dikelola melalui biopori.

Melalui pengolahan biopori, sampah organik akan diubah menjadi pupuk. Dengan begitu menurut Deddy, ketika kondisi TPST Piyungan Transisi  Tahap  I hampir penuh, pengelola hotel tidak mengalami kesulitan dalam mengolah sampahnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Masih Ada Tumpukan Sampah di Jalan, PHRI DIY: Ini Membahayakan Pariwisata!

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif