Jogja
Senin, 26 Maret 2018 - 09:55 WIB

Sampah Pesisir Paling Mendominasi di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pengunjung di lokasi pemilahan sampah di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul pada Minggu (25/32018). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Jumlah sampah pesisir dianggap lebih besar dibandingkan buangan dari wilayah lainnya di Bantul

Harianjogja.com, BANTUL-Jumlah sampah pesisir dianggap lebih besar dibandingkan buangan dari wilayah lainnya di Bantul. Persoalan ini dianggap penting untuk segera diselesaikan guna memenuhi target Bantul Bebas Sampah 2019.

Advertisement

Budi Anto, pengelola Gardu Action, salah satu kelompok pengolah sampah di Pantai Parangkusumo, Kretek mengatakan sampah pesisir jauh lebih banyak berdasarkan pengamatannya tiga tahun terakhir ini. Sebabnya ialah sampah di wilayah pesisir berasal dari berbagai sumber mulai dari perkampungan, pariwisata, dan bawaan air laut.

“Sampah dari kota masuk karena terbawa ombak ketika pasang,” katanya kepada Harianjogja.com, Minggu (25/3/2018). Letak geografis pantai selatan Bantul secara otomatis membawa sampah di berbagai lokasi lainnya ke daerah ini.

Ia menjelaskan jika penanganan sampah saat pesisir ini belum banyak perkembangan meski adanya pencanangan dari pemerintah ini. Masalah sampah dari pesisir harus dituntaskan terlebih dahulu baru secara sinkron baru kemudian berimbas pada daerah lainnya.

Advertisement

Setidaknya setiap bulan ada 60 ton sampah di kawasan pesisir baik jenis organik maupun non organik. Perbandingannya sendiri setara untuk kedua jenis itu. Penyebarannya juga cukup merata di sepanjang bibir pantai meskipun tumpukan paling banyak biasanya di Pantai Depok dan Pantai Parangtritis. Penyebabnya tak lain karena dua titik itu merupakan kawasan yang paling ramai dikunjungi wisatawan.

Sebelumnya, Dwi Dwiantoro, Kepala Seksi Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Bantul mengatakan Volume sampah di Bantul mencapai 500 ton setiap harinya sehingga partisipasi warga akan sangat membantu. Swi menyebutkan setidaknya pemilihan bisa dibedakan menjadi sampah plastik, kertas, dan residu akhir untuk memudahkan.

Adapun, jumlah armada pengangkut sampah di Bantul hanya berkisar 10 unit, kalah jumlah dibandingkan Kota Jogja dan Sleman. Pencanangan Bantul Bebas Sampah 2019 sendiri merupakan bagian dari mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif