SOLOPOS.COM - Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X meresmikan layanan samsat desa di Desa Pakembinangun, Pakem, Sleman pada Selasa(18/4). Layanan ini menjadi pertama kalinya di Indonesia dan akan segera diterapkan di 4 daerah lainnya di DIY. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Samsat Desa di Pakembinangun jadi pilot project nasional.

Harianjogja.com, SLEMAN — Samsat Desa dirilis pertama kali di Desa Pakembinangun, Pakem sebagai upaya mendekatkan layanan publik kepada masyarakat desa. Wilayah DIY dijadikan pilot project program nasional ini yang dilaksanakan dalam 2 tahap.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Layanan ini melengkapi inovasi serupa lainnya seperti Samsat Corner di pusat perbelanjaan, Drive Thru, dan Samsat keliling. Namun, masih ada sejumlah daerah di DIY yang masih jauh dari layanan samsat induk maupun inovasi tersebut akibat letak geografis. Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan samsat desa diharapkan mampu meningkatan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor di wilayah DIY.

“Tidak ada lagi kata jauh dan antre sehingga terwujud pelayanan yang dekat, cepat, tepat, transparan, dan akuntabel,”ujarnya dalam sambutannnya saat peresmian di Balai Desa Pakembinangun pada Selasa (18/4/2017). Sedianya akan dibangun 9 samsat desa di lokasi berbedai di 4 kabupaten dan 1 kota di DIY. Pelaksanaaannya akan dilakukan bertahap yakni pada bulan April dan Oktober.

Tahap pertama, samsat desa diresmikan di 5 desa sementara tahap kedua dilakukan di 4 desa. Pengadaan layanan ini sengaja diprioritaskan di daerah yang jauh dari pelayanan samsat induk. Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan jika pelayanan di desa tidak boleh hanya sekedar bergantung pada kemajuan teknologi. “Di desa layanannnya harus berbeda dengan kota, harus santun komunikasinya dengan publik jadinya say hello dan membayar pajak”katanya.

Maksudnya, petugas harus bisa berkomunikasi dengan masyarakat desa yang merupakan basis paling bawah dalam komunitas. Tak hanya sekedar melayani kebutuhan warga, petugas diminta tetap bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Selain itu, petugas juga diminta bisa cepat membimbing masyarakat yang kesulitan dalam melakukan pembayaran pajak kendaraannya.

Selain itu, pihak samsat juga diminta bisa mensosialisasikan kepada masyarakat luas terkait jangkauan layanan ini. Dikhawatirkan ada anggapan dari masyarakat jika samsat desa di satu lokasi tersebut hanya bisa melayani masyarakat di lokasi tersebut. Jahja Joel Lami, Kepala Cabang Jasa Raharja DIY, menjelaskan inovasi ini menjadi penegasan komitmen akan pelayanan prima kepada masyarakat. “Masyarakat semakin terlayani khususnya terkait pembayaran pajak untuk jaminan resiko kecelakaan,”jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya