Jogja
Jumat, 8 Januari 2016 - 03:20 WIB

SANITASI LINGKUNGAN : Arisan Jamban Ala Kantongan Bakal Diadaptasi di Desa Lain

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga kerja bakti membangun fasilitas jamban sehat di salah satu rumah warga di RT 05/RW 04, Dusun Jeruklegi, Desa Katongan, Nglipar beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/Ist)

Sanitasi lingkungan kini menjadi perhatian warga.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Ketua Warga Rukun Tetangga (RT) 04 Dusun Jeruklegi, Desa Katongan, Ari Sudarsono menjelaskan, asal mula arisan ini tidak lepas adanya sarana spamdus yang baik di RT itu. Pada Februari tahun lalu, warga mulai berembug  bagaimana meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan agar lebih sehat.

Advertisement

Awalnya pembicaraan hanya diutarakan saat ronda malam. Namun saat mendapatkan respon positif dari masyarkat, ide ini akhirnya dibicarakan di forum RT.

“Masyarakat pun sepakat dan mulai melaksanakan arisan itu. Ide ini juga tidak lepas sudah membaiknya sarana air bersih yang dimiliki warga,” ujarnya, Kamis (7/12/2016)

Dia menambahkan, keberhasilan ini juga tidak lepas dari bantuan pihak ketiga. Setiap bulannya, PKPU DIY rutin memberikan bantuan untuk menyukseskan program ini.

Advertisement

“Setiap bulan diambil dua pemenang, dengan rincian satu keluarga dibiayai melalui arisan, sedang satunya lagi dibangu melalui lembaga tersebut. untuk arisan terakhir, kemungkinan dilakukan di pertengahan bulan ini,” imbuh Aris.

Keberhasilan menggerakan warga untuk lebih peduli terhadap sanitasi lingkungan ini mendapatkan apresiasi dari pihak desa maupun dusun setempat. Rencananya, program ini akan lebih diperluas lagi ke tingkat Dusun Jeruklegi.

“Saya sudah mengetahuinya, dan setelah arisan di RT 05 selesai, program dilanjutkan di tingkat dusun. Jika berhasil, tidak menutup kemungkinan akan diterapkan di seluruh desa,” kata Kepala Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, Sutrisno.

Advertisement

Dia menjelaskan, guna menunjang program sanitasi lingkungan ini, pihak desa juga berencana membuat program jamban sehat yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa 2016. Namun demikian, program ini masih dalam tahap penyusunan sehingga ia belum bisa merinci secara detail tentang program tersebut. “Masih sebatas wacana, tapi akan kami tuangkan di program kerja desa di tahun ini,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Agus Prihastoro mengapresiasi upaya warga di Dusun Jeruklegi untuk menggalakan arisan jamban sehat. Hal ini membuktikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat di sana tetang kesehatan juga semakin meningkat.

Dia mengakui, di 2015 ada anggaran senilai Rp1 miliar untuk program jamban sehat. Namun anggaran tersebut tidak bisa dicairkan, karena bantuan ini terbentur aturan dalam Undang-Undang No 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah.

“Programnya sudah siap, tapi kita batalkan, karena penerima bantuan tidak memiliki badan hukum sehingga tidak diperbolehkan menerima bantuan,” kata Agus, kemarin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif