SOLOPOS.COM - Tim SAR mengevakuasi jasad santri yang terseret ombak di Pantai Imorenggo, Galur, Selasa (8/11/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Santri tenggelam ditemukan di Pantai Imorenggo

Harianjogja.com, KULONPROGO-Jasad santri yang terserat ombak di Pantai Pleret, Panjatan akhirnya ditemukan pada Selasa (8/11/2016) siang. Setelah pencarian selama 3 hari, jasad tersebut ditemukan sejauh 2 kilometer dari lokasi kejadian.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Baca juga : SANTRI TENGGELAM : Gelombang Tinggi, Tim SAR Sulit Mencari Santri Hilang di Pantai Pleret

Jasad Supriyadi, santri Pondok Pesantren An-Nadwah Bendungan, Wates ditemukan oleh Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian sejak kejadian pada Minggu lalu.

Ketika ditemukan, jasad dalam keadaan telungkup dan terdampar di tepi pantai kawasan Pantai Imorenggo, Galur. Terdapat sejumlah luka lecet di bagian tubuh korban yang sudah dalam kondisi bengkak dan membusuk.

Parjio, anggota Sarlinmas Kulonprogo mengatakan jasad korban pertama kali ditemukan oleh pemancing yang kemudian dilaporkan ke warga. “Warga kemudian memberi tahu petugas SAR dan polisi,” ujarnya.

Awalnya, tubuh korban sempat dikira sebagai akar pohon. Namun, setelah didekati barulah diketahui bahwa yang terdampar merupakan jasad santri yang terseret ombak saat sedang berwisata.

Bersambung halaman 2

Tim SAR sempat merasa kesulitan saat akan mengevakuasi jasad bocah berusia 16 tahun tersebut karena berulang kali dihempas ombak pantai selatan.

Jasad kemudian dibawa ke RSUD Wates dengan menggunakan ambulance. Seto Satrio, salah satu personil SAR menjelaskan bahwa operasi pencarian resmi ditutup dengan penemuan ini.

Sebagaimana diketahui, seorang santri asal Pondok Pesantren An-Nadwah hilang tertelan ombak saat berlibur pada Minggu (6/11/2016) lalu. Sebenarnya, ada 4 santri yang terseret ombak saat sedang bermain air.

Namun, 3 santri berhasil menyelamatkan diri dan ditolong oleh para pemancing di sekitarnya. Sedangkan Supriyadi tak sempat tertolong dan hanyut terbawa ombak hingga ke tengah.

Lokasi pantai yang cenderung terpencil dan jauh dari keramaian menyulitkan tim penyelamat sampai ke tujuan. Terlebih lagi, pantai ini biasanya hanya dijadikan sebagai tempat memnacing dan bukan objek rekreasi masyarakat.

Selain itu, cuaca juga kurang mendukung sehingga pencarian kebanyakan dilakukan dengan penyisiran di darat dan bukan di area perairan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya