SOLOPOS.COM - Ilustrasi warga tenggelam (JIBI/Solopos/Dok)

Santri tenggelam, keluarga akan mendapat asuransi.

Harianjogja.com, BANTUL – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, memastikan tiga santri Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem yang menjadi korban tenggelam di kawasan Pantai Parangtritis mendapat asuransi dari PT Jasa Raharja Putera. (Baca Juga : SANTRI TENGGELAM : Satu lagi, Santri Tenggelam di Pantai Parangtritis Ditemukan)

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

“Semua korban sudah kami asuransikan dan sekarang, dua dari tiga korban tinggal diproses,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Lies Ratriana di Bantul, Senin (29/2/2016) seperti dikutip dari Antara.

Korban yang dilaporkan tenggelam di Pantai Parangtritis pada Jumat (26/2/2016) sekitar pukul 04.30 WIB berjumlah tiga santri Ponpes An-Nur Ngrukem Desa Pendowoharjo Bantul, namun dua korban di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara seorang korban lainnya hingga Senin (29/2/2016) belum ditemukan, sehingga asuransinya belum bisa diklaim.

Namun demikian, kata dia, persyaratan pencairan klaim asuransi untuk korban hilang menunggu tujuh hari paska-kejadian yaitu sampai Kamis (3/2/2016) nanti, meskipun kecil kemungkinan jika korban tenggelam itu ditemukan masih dalam keadaan bernyawa.

“Besaran asuransi untuk yang meninggal Rp10 juta, termasuk yang hilang. Sudah ada MoU dengan PT Jasa Raharja Putera kalau korban meninggal dapat berapa, cacat berapa, karena setiap pembelian tiket dipungut Rp250 untuk asuransi,” katanya.

Pihaknya juga memastikan, asuransi tersebut akan diterima kepada pihak keluarga korban tidak sampai dalam waktu sebulan, melainkan satu minggu setelah persyaratan klaim asuransi lengkap seperti keteragan visum dari polisi atau puskemas diajukan.

“Biasanya (pencairan asuransi) cepat, tidak sampai sebulan sepanjang administrasinya lengkap. Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak ponpes maupun keluarga korban,” katanya.

Dua korban tenggelam yang sudah ditemukan yaitu Abdan Syakuro (15) asal Karanganom Klaten, dan Syafiudin Arrosyid (15) asal Jipangan, Bantul. Sedangkan korban yang belum ditemukan hingga Senin (29/2/2016) yaitu M. Fatih (15) asal Plumbon Kulonprogo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya