SOLOPOS.COM - Aktivitas perdagangan hewan sapi di Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, beberapa waktu lalu.JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya

Aktivitas perdagangan hewan sapi di Pasar Hewan Bekonang, Sukoharjo, beberapa waktu lalu.JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya

PLAYEN—Perdagangan sapi di Gunungkidul mengalami gejolak harga. Setelah sempat beberapa hari menikmati lonjakan harga sapi lokal, para pedagang sapi lokal Selasa (4/12/2012) harus gigit jari karena harga sapi jatuh. Meskipun demikian, hal sebaliknya terjadi pada pedagang sapi impor yang menikmati tingginya harga jual sapi.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Sugeng, penjual sapi lokal di pasar hewan Siyonoharjo, Playen mengatakan, sudah dua hari pasaran harga sapinya tidak setinggi biasanya. Sebelumnya, sapi lokal mengalami lonjakan harga mencapai Rp7 juta per ekor. Kali ini, Sugeng hanya mampu meraup Rp6juta per ekor. “Harganya jatuh drastis” kata Sugeng.

Nasib serupa juga terjadi pada penjualan anakan sapi. Anakan sapi yang beberapa hari lalu mencapai harga tertinggi kali ini terpaksa potong harga sebesar Rp500.000. Angka ini dirasa Sugeng masih cukup menguntungkan walaupun sudah tidak sebagus hari-hari sebelumnya.

Penyebab jatuhnya harga sapi lokal menurut Sugeng dipengaruhi oleh minimnya permintaan dari pembeli. Jumlah pembeli menurut Sugeng lebih sedikit dibandingkan stok sapi lokal yang ditawarkan pedagang. Akibatnya persaingan harga tidak terhindarkan yang berimbas pada jatuhnya harga sapi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya