SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kebutuhan pemenuhan gizi di pasar lokal masih begitu besar.

 

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA—PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) masih berkonsentrasi ke pasar lokal. Kebutuhan pemenuhan gizi di pasar lokal masih begitu besar.

Public Relation Manager Sarihusada Endah Prasetioningtias mengatakan, Sarihusada menyasar masyarakat kalangan menengah ke bawah. Kebutuhan itu masih besar di Indonesia sehingga belum ada rencana untuk ekspansi ke luar negeri. “Tahun depan juga sepertinya belum karena kebutuhan di dalam negeri masih besar,” ujar dia kepada wartawan di Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) DIY, Jogja, Senin (21/12/2015).

Ia mengungkapkan, sebagai market leader dalam produk pemenuhan gizi masyarakat khususnya ibu dan anak, Sarihusada terus mencoba menjangkau masyarakat kelas menengah bawah. Pasalnya, kebutuhan gizi tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat kalangan atas.

“Kami memberikan edukasi pentingnya pemenuhan gizi seimbang. Untuk masyarakat kurang mampu, kami ada program sosial agar mereka bisa ikut merasakan,” ujar dia.

Program Sosial

Selain itu, Sarihusada juga menjalankan program sosial dengan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat terutama perempuan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Program Bunda Mengajar di Kampung Badran, Jetis, Jogja.
Program Bunda Mengajar ini merupakan bentuk kontribusi kepada masyarakat dan pemerintah Jogja. Tujuannya, untuk meningkatkan peran serta dan kapasitas keilmuan perempuan sebagai kader pembangunan masyarakat di wilayah tersebut.

Ia menjelaskan, program ini merupakan perluasan program Rumah Srikandi Badran yang merupakan program pemberdayaan masyarakat yang sudah berhasil membangun kemandirian masyarakat di wilayah RW 11 Badran. Salah bentuknya adalah memberikan modal untuk koperasi sejak beberapa tahun lalu. Adanya koperasi itu mampu memberikan bantuan berupa modal untuk para perempuan untuk mengembangkan usaha misalnya produksi batik.

“Asetnya tumbuh lumayan besar. Sampai saat ini sudah hampir Rp40 juta,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya