Jogja
Jumat, 27 Mei 2011 - 14:51 WIB

Sastra Jawa tinggal romantisme

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA: Apresiasi Sastra (Apsas), komunitas pecinta sastra di dunia maya menyebut keberadaan sastra berbahasa Jawa di Indonesia minim.

Yahya Tirtaprewita, anggota Apsas mengatakan, sastra berbahasa Jawa saat ini semakin tergerus dan terpinggirkan karena berbagai faktor. Padahal, sastra Jawa cukup berkembang sejak 1920-1923.

Advertisement

“Bahasa Jawa kini hanya diingat dalam romantisme, bukan digunakan dalam keseharian. Kini, jumlah sastra Jawa semakin menurun dan tidak banyak dinikmati orang,” kata dia saat dihubungi Harian Jogja, Jumat (27/5).

Di Apsas bahkan jumlah karya sastra Jawa kurang dari 10 karya. Kondisi ini menggambarkan minimnya minat orang untuk menulis karya sastra berbahasa jawa.

“Daya beli masyarakat rendah terhadap karya sastra Jawa. Kemungkinan ini terjadi karena politik bahasa. Bahasa asing dan bahasa pergaulan lebih populer di masyarakat,” kata dia.(Harian Jogja/Shinta Maharani)

Advertisement

Foto Ilustrasi

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif