SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Novi Astuti, 6, korban keracunan tepung tempe mendoan akhirnya mengehambuskan nafas terakhir di RSUD Wates, Kamis (6/11/2014) malam.

Sementara, kondisi sang ibu, Rubini, 36 serta dua orang kakaknya, Septini, 12, dan Vita Sari, 8, sudah membaik. Bahkan Jumat siang, Rubini sudah diperbolehkan pulang.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Seperti yang diberitakan sebelumnya, satu keluarga asal Dusun Tirto, Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap dibawa ke IGD RSUD Wates, Selasa (4/11/2014) karena diduga keracunan tepung tempe mendoan.

Berdasarkan penuturan tetangga korban, Paryanti, 44, satu keluarga mengolah tempe mendoan yang digunakan sebai lauk. Menurutnya, tepung terigu yang digunakan korban berasal dari pemberian tetangga lainnya.

Kepala IGD RSUD Wates Tarhibul Fuadi menuturkan, sejak awal kondisi Novi yang terparah jika dibandingkan kakak dan ibunya. Novi, urai dia, mengalami intoksifikasi atau keracunan, pneumonia, dan aspirasi atau muntah yang masuk ke saluran pernafasan sebelum dibawa ke rumah sakit.

“Masuk IGD sudah koma dan kejang-kejang, kami sudah berusaha melakukan perawatan, tetapi ternyata tidak bisa tertolong,” ujarnya, Jumat (7/11/2014).

Sementara, kondisi kedua kakak dan ibunya relatif membaik. Pasien sudah dapat makan,sekalipun untuk mobilisasi terbatas karena masih pusing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya