SOLOPOS.COM - Sutopo Purwo Nugroho (Antara/Khairun Nisa)

Gempa bumi yang terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017) pukul 23:47:58 WIB

Harianjogja.com, SLEMAN- Gempa bumi yang terjadi di Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (15/12/2017) pukul 23:47:58 WIB, menyebabkan korban jiwa di Sedayu, Bantul. Selain korban jiwa, satu rumah di Sendangmulyo, Minggir rusak.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Baca juga : Dampak Gempa Tadi Malam, Seorang Warga Bantul Meninggal

Danang Samsurizal, Manager Pusat Pusdalops BPBD DIY menjelaskan, gempa bumi 7.3 SR dengan kedalaman 105km yang terjadi pukul 23:47:57 WIB di Tasikmalaya, Jawa Barat juga dirasakan warga DIY.

Sempat muncul peringatan dini potensi Tsunami di wilayah Kulonprogo DIY dan pesisir Selatan lainnya. “Pukul 02:30 WIB, peringatan dini Tsunami berakhir untuk seluruh wilayah Indonesia,” katanya, Sabtu (16/12/2017).

Berdasarkan hasil pemantauan dari Pusdalops PB DIY di empat kabupaten dan 1 kota di DIY, kerusakan dampak gempa hanya merusak satu rumah di Sendangmulyo, Minggir.

Atap dapur milik Yasin Nurhadi, warga Prapak Kulon, RT 02 RW 01 Sendang Mulyo Minggir Sleman, rontok. Selain itu, seorang warga Fatimah, 34, warga Jambon, Argosari, Sedayu Bantul meninggal dunia akibat panik saat gempa terjadi.

“Korban panik saat gempa lari keluar rumah terjatuh. Sempat dibawa ke rumah sakit Mitra Sehat tapi meninggal dunia,” kata Danang.

Hingga kini, katanya, tidak terlihat adanya kenaikan dan penyusutan air laut. Tinggi gelombang air laut masih normal antara 1,5 – 2,5 meter. “Hasil pantauan dari BPPTKG sampai saat ini aktifitas Gunung Merapi masih berstatus normal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya