SOLOPOS.COM - Sejumlah pengungsi di lokasi pengungsian Kantor kecamatan Panjatan, Rabu (29/11/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Pengungsi Panjatan mulai pulang.

Harianjogja.com, KULONPROGO— Sebagian wilayah Kecamatan Panjatan, Kulonprogo yang tergenang banjir akibat dampak Badai Cempaka mulai surut. Sejumlah pengungsi mulai kembali ke rumah mereka.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Camat Panjatan, Sudarmanto mengungkapkan, pengungsi akibat banjir di Kecamatan Panjatan mencapai 400 orang lebih. Para pengungsi berasal dari Dusun I dan II Desa Krembangan serta dari Dusun IX dan X Desa Cerme. Mereka sempat diungsikan ke pendapa kecamatan, namun karena kantor kecamatan juga kebanjiran setinggi 20 sentimeter, maka lokasi pengungsian dipindahkan ke Balai Desa Panjatan, Puskesmas, dan Gedung UPTD PAUD Dikdas.

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Duh, Tempat Pengungsian di Kulonprogo Kebanjiran, Warga Pun Dipindah

Karena banjir mulai surut, pengungsi yang berasal dari Dusun IX dan X Desa Cerme sudah pulang, dan terhitung Jumat (1/12/2017) masih bertahan di pengungsian sebanyak 301 orang. Ia menyatakan, penanganan para pengungsi sudah dilakukan optimal. Mulai dari pelayanan dasar seperti makanan, kesehatan, dapur umum. Pengungsi yang masih bertahan, berasal dari Dusun I dan II Desa Krembangan.

“Di wilayah itu ketinggian air di jalan masih 50 sampai 70 sentimeter, dan air masih di dalam rumah,” ujarnya, Jumat.

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Sultan Sambangi Ratusan Pengungsi di Bantul

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Suhardiana menyebut, hingga Kamis (30/11) siang BPBD mencatat ada 1.285 jiwa mengungsi ke pengungsian akibat banjir. Selain itu ada 87 orang diungsikan karena bencana tanah longsor. Mereka tersebar di belasan titik pengungsian, seperti Lendah, Panjatan, Galur, Girimulyo, dan Kalibawang. BPBD Kulonprogo bersama Dinas Sosial serta pihak terkait, telah mendirikan pos koordinasi di 13 titik lokasi pengungsian. Yakni, tiga titik di Galur, empat titik di Panjatan, dua titik Girimulyo, dan sisanya di Kalibawang.

Seperti diketahui hujan deras dengan intensitas tinggi melanda DIY pada Selasa (28/11/2017) akibat dampak munculnya Badai cempaka yang terjadi di selatan Jawa. Kondisi tersebut memicu berbagai bencana banjir dan tanah longsor, mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta menelan korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya