Jogja
Rabu, 26 November 2014 - 17:20 WIB

Sebuah Truk dan Empat Mesin Diesel Penambang Hanyut Terbawa Arus Sungai Progo

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Truk hanyut di Sungai Progo (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN – Hujan deras yang mengguyur DIY membuat penambang di pinggiran Sungai Progo Dusun Sejati, Sumberarum, Moyudan, Sleman kalang kabut.

Sebanyak satu truk dan empat diesel milik penambang hanyut terbawa arus sungai, Selasa (25/11/2014) sore. Beruntung sopir, kernet serta sejumlah penambang lainnya dapat menyelamatkan diri.

Advertisement

Peristiwa berawal saat sebuah truk bernopol AD 1448 C yang dikemudikan Jamiatmo Siswin, 60, bersama awaknya Kuat Kurniawan, 30, mengantri di pinggiran sungai progo di Dusun Sejati sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga karena arus banjir yang datang secara perlahan memenuhi badan truk, sehingga hanyut terbawa arus sejauh 500 meter.

Sopir truk Jamiatmo menceritakan biasanya ia mengambil pasir di kawasan merapi. Tetapi karena penambangan Merapi tengah ditutup ia bersama Kuat memilih mengambil pasir di Sungai Progo. Selain itu di hari yang sama kebetulan ada permintaan pasir di wilayah Seyegan yang harus dipenuhi.

Beberapa menit sebelum kejadian, kondisi di lokasi memang hujan meski tak terlalu deras. Seperti biasa ia mengantri untuk mengambil pasir melalui proses penambangan menggunakan diesel.

Advertisement

“Posisi truk saya ini kebetulan juga di pinggir dan sebelum itu belum ada airnya di lokasi truk saya,” ungkapnya saat ditemui di pinggiran Sungai Progo Rabu (26/11/2014).

Warga Danunegaran, Mantrijeron, Jogja ini menambahkan ketika proses menunggu, truknya belum terisi pasir. Tetapi tiba-tiba perlahan banjir mulai datang hingga mencapai pinggiran sungai. Ketika itu truk yang berada yang sudah terisi pasir di depannya sempat kesulitan keluar akibat lumpur. Tetapi setelah di dorong beberapa orang kemudian berhasil di pinggirkan.

“Saat giliran saya mau menyelamatkan truk saya ikut selip [terjebak lumpur] juga, jadinya lama sampai airnya tambah banyak,” ungkapnya.

Advertisement

Menurut salahsatu penambang Abe Rifki, 15, selain truk ada empat unit rangkaian diesel dan pipa yang ikut hanyut terbawa air. Masing-masing diesel berikut pipa penyedot tersebut dengan harga Rp20 Juta per unitnya. Sehingga kerugian untuk pemilik alat mencapai Rp80 juta.

“Tapi ada satu unit yang berhasil diketemukan, kondisinya sudah berbeda ada sedikit kerusakan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif