Jogja
Jumat, 28 Juni 2024 - 12:13 WIB

Sejak 2020, Status Siaga Merapi Diperpanjang! Warga Lereng Latihan Mitigasi

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video warga saat Gunung Merapi erupsi mengeluarkan awan panas guguran terlihat dari Kemalang, Klaten, Minggu (21/1/2024). (Istimewa/Video warga)

Solopos.com, SLEMAN — Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan peningkatan kapasitas mitigasi bencana kepada masyarakat khususnya warga di lereng Gunung Merapi.

“Apalagi saat ini status Siaga Gunung Merapi diperpanjang,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Bambang Kuntoro, Jumat (28/6/2024), dilansir Antara.

Advertisement

Menurut dia, peningkatan kapasitas mitigasi ini salah satunya melalui kegiatan simulasi penanganan bencana Gunung Merapi di Barak Pengungsian dan Balai Desa Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, pada Kamis (27/6/2024).

“Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Perwakilan Caritas Jerman, serta unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman,” katanya.

Ia mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait ancaman dan risiko bencana erupsi.

Advertisement

Pada kesempatan itu, BPBD Sleman bersama BNPB juga menyalukan bantuan bahan logistik kepada warga yang terdampak erupsi Gunung Merapi.

Sebanyak 300 paket sembako disalurkan kepada warga Kawasan Rawan Bencana (KRB III) Gunung Merapi, dan Dana Siap Pakai (DSP) senilai Rp150 juta dari BNPB, sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap masyarakat sekitar Gunung Merapi, dan dukungan operasional penanganan Siaga Darurat Erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman.

“Dukungan dini dikhususkan untuk pembelian sembako, tenda pengungsi, chainsaw, dan masker,” katanya.

Advertisement

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebut pada Rabu 26 Juni 2024 pukul 00:00 – 24:00 WIB, Gunung Merapi teramati 17 kali mengeluarkan guguran lava ke arah Sungai Bebeng (barat daya), dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter. Sementara, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di level III (siaga) sejak 5 November 2020.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif