Harianjogja.com, JOGJA—Sejumlah sungai di Kota Jogja saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Tebing di tepi sungai rawan longsor sedangkan badan sungai semakin menyempit sehingga rawan banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja Agus Winarta mengatakan BPBD terus mewaspadai wilayah yang dilintasi Sungai Code, Manunggal, Belik, Buntung dan Manunggal.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Apalagi, saat ini keberadaan Sungai Buntung, Manunggal dan Belik cukup memprihatinkan.
“Untuk Sungai Buntung Manunggal dan Belik kasusnya sama, selalu terjadi luapan air karena ada penyempitan aliran sungai. Daerah yang seharusnya dijadikan penyangga justru dijadikan hunian,” katanya, Kamis (12/12/2013).
Untuk mengatasi meluapnya air di sungai tersebut, Agus mengaku telah menyiapkan sejumlah formulasi. Salah satunya adalah dengan mengubah struktur jembatan.
“Seperti kasus di Sungai Buntung, Kricak, kemarin, itu terjadi karena struktur jembatan. Kami akan rekomendasikan kepada Kimpraswil untuk melakukan perubahan di jembatan tersebut,” jelasnya.
Pihaknya juga mewaspadai kemungkinan ambrol dan longsornya tebing Sungai Winongo dan Gajahwong pada musim penghujan kali ini.
Pasalnya tingginya intensitas curah hujan, dipastikan akan berpengaruh pada struktur tanah di bantaran dua sungai itu.
“Kami terus meningkatkan kewaspadaan dengan bekerja sama dengan warga setempat,” tambahnya.
Menurut dia, keberadaan tebing dengan struktur tinggi dan curam di kedua sungai yang melintasi Kota Jogja bisa sangat berbahaya jika tidak dilakukan pemantauan khusus. Banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut bisa menjadi korban jika kejadian tersebut terjadi.
“Tentu hal itu tidak kami inginkan. Kami terus berkoordinasi dengan Kimpraswil agar segera menambal dan menguatkan lerengan sungai di kawasan tersebut,” terang dia.