Sekaten Dinilai Kurang Greget

(HARIAN JOGJA/GIGIH M. HANAFI)

JOGJA—Pelaksanaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) dinilai kurang greget.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ketua Panitia penyelenggaraan PMPS, Eko Suryo Maharso menjelaskan, ada beberapa evaluasi dalam pelaksanaan sekaten tahun ini. Di antaranya greget yang belum muncul dalam pelaksanaan Sekaten serta sejumlah kendala teknis. Menurut dia, kegiatan Sekaten seharusnya menjadi ajang harmonisasi antara nilai ekonomi, religi dan budaya. Selain greget pelaksanaan yang perlu ditingkatkan, kata dia, ke depan panitia juga harus mengubah beberapa penataan dan konsep untuk meningkatkan pelaksanaan Sekaten.

“Ada beberapa hal yang perlu diperbaiki lagi di antaranya ialah rasa atau greget dalam pelaksanaan Sekaten. Menurut saya sekaten harus lebih memiliki rasa,” tandasnya saat ditemui di ruangannya, Senin (6/2).

Dia menilai beberapa perubahan perlu dilakukan dalam pelaksanaan sekaten tahun mendatang. Di antaranya kehadiran gerai-gerai yang menonjolkan unsur budaya. Selain itu, kata dia, perlu dilakukan penambahan jadwal pelaksanaan Sekaten. Menurut Eko, Sekaten juga perlu diselenggarakan pada Juni-Juli saat musim liburan.

Meski masih butuh evaluasi, Eko menjelaskan secara ekonomi target pendapatan daerah melalui ajang ini tercapai. Dia menjelaskan, dalam penyelenggaraan Sekaten tahun ini Pemerintah Daerah mengeluarkan modal sebesar Rp970 juta. Anggaran bersumber dari APBD tersebut habis untuk beberapa alokasi.

Pemasukan yang bersumber dari penyewaan gerai, kata Eko, belum seluruhnya tercapai. Penyewaan yang dilakukan dengan cara mencicil ini belum dilunasi seluruhnya penyewa.

“Pengeluaran kami Rp970 juta, sementara pendapatan saat ini sekitar Rp940 juta dari penyewaan gerai saja. Kami optimistis target pendapatan bisa tercapai 100 persen dan hasilnya balance antara pendapatan dan pengeluaran,” tandasnya.(HARIAN JOGJA/Rina Wijayanti)