Jogja
Selasa, 16 Desember 2014 - 11:40 WIB

SEKATEN JOGJA : Ada Kerak Telor di Sekaten, Berapa Harganya?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA – Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Kota Jogja tidak akan lepas dari kulinernya. Kuliner yang diburu pengunjung tidak melulu berasal dari Jogja, namun makanan asal Betawi, kerak telur, juga laris manis di PMPS.

Makanan kerak telur ini dijual oleh puluhan warga, baik dari Daerah Istimewa Yogyakarta maupun asli dari Jakarta.
Di arena PMPS 2014-2015 saat ini, harga kerak telur sudah mencapai Rp15.000 per porsi. Makanan ini rasanya gurih, manis dengan aroma kas yang menyengat. Tidak seperti namanya, kerak telur ternyata dibuat dari beberapa unsur bahan.

Advertisement

Salah satu penjual kerak telur, Tini mengatakan makanan ini terbuat dari telur bebek atau ayam, abon sapi, bawang goreng, srundeng serta bumbu khusus.

“Sekarang kami sediakan telur ayam untuk menekan harganya. Sebab jika memakai telur bebek harganya bisa sangat mahal. Kalau pakai telur bebek harganya bisa mencapai Rp15.000 sendangkan jika memakai telur ayam hanya Rp10.000 per porsinya,” jelas Tini, Minggu (14/12/2014).

Proses pembuatannya cukup cepat dan sederhana. Pertama, alat penggorengan atau wajan diisi dengan ketan dan telor. Keduanya dicampur dan dipanaskan dengan api yang bersumber dari arang.

Advertisement

Setelah setengah matang, dicampur srundeng dan abon, kemudian diaduk agar bercampur. Selanjutnya dimatangkan hingga kering dan mengerak. Cara memanasi harus membolak-balik wajan agar permukaan kerak telur juga matang.

“Jika sudah cukup kering, kemudian dikelupas dari penggorengan. Untuk dapat dimakan, kelupasan kerak telur tadi ditaburi lagi dengan srundeng, bawang goreng dan abon sapi,” kata Tini.

Salah satu pembeli kerak telur milik, Endang mengatakan rasanya yang gurih bisa dijadikan buah tangan untuk dinikmati bersama keluarga di rumah.

Advertisement

“Tapi sekarang banyak kerak telur yang sudah dimasak duluan jadi sudah dingin. Kalau saya sendiri selalu minta dimasakkan jadi saat dibungkus masih hangat. Kalau tidak bisa saya cari yang mau memasakkan dulu,” jelas Endang.

Endang mengaku selalu membawa kerak telur setelah berkunjung ke PMPS. Bahkan tidak jarag dia datang ke PMPS Kota Jogja hanya ingin membeli kerak telur saja.
“Habis enak makanannya. Keluarga di rumah juga banyak yang suka. Tapi harganya itu kok ya naik terus,” kata Endang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif