Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Kota Jogja mengupayakan pelaksanaan agenda rutin tahunan Pasar Malam Perayaan Sekaten pada tahun ini tidak mengganggu proses penataan Alun-Alun Utara yang dilakukan Pemerintah DIY.
“Persiapan pelaksanaan Sekaten terus dilakukan. Dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah DIY agar pelaksanaan dua kegiatan ini tidak saling mengganggu,” kata Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Jogja, Aman Yuriadijaya, Kamis (10/10/2014).
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Kegiatan Pasar Malam Perayaan Sekatan (PMPS) diawali dengan pemancangan patok yang rencananya dilakukan pada akhir Oktober dan pasar malam dibuka satu bulan kemudian.
Setelah pemancangan patok, Pemerintah Kota Jogja yang menjadi Panitia Penyelenggara PMPS akan mulai membuka pendaftaran peserta atau penyewa lahan.
Di saat yang bersamaan, lanjut Aman, Pemerintah DIY melakukan penataan Alun-Alun Utara, salah satunya adalah revitalisasi pendopo yang berada di sekeliling alun-alun, dan penataan saluran air hujan di Alun-Alun Utara.
Aman berharap, penataan saluran air hujan di Alun-Alun Utara Yogyakarta sudah selesai dilakukan pada pertengahan November sehingga panitia PMPS bisa melakukan pemetaan lahan yang bisa digunakan untuk membangun lapak atau anjungan.
Pada penyelenggaraan PMPS tahun sebelumnya, sejumlah lapak dibangun dengan membuat pondasi yang merusak tanah.
“Saluran air hujan berhubungan dengan instalasi yang ditanam di tanah. Oleh karena itu, kami akan melakukan koordinasi dan sinkronisasi terlebih dulu dengan Pemerintah DIY agar lapak atau anjungan yang dibangun tidak mengganggu instalasi,” katanya.
Sedangkan mengenai kemungkinan pemindahan lokasi PMPS ke Alun-Alun Selatan, Aman mengatakan bahwa hal tersebut belum menjadi pilihan panitia hingga sekarang.
“Belum ada pemikiran ke sana. Kami tetap berharap, Sekaten bisa diselenggarakan di Alun-Alun Utara sesuai sejarahnya. PMPS perlu memenuhi tiga unsur yaitu budaya, religi dan ekonomi,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
