SOLOPOS.COM - Puluhan warga Pedukuhan Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, demonstrasi di Pemkab Gunungkidul, Kamis (6/12/2012). Mereka menuntut ganti rugi atas tanah yang terkena proyek Ring Road Utara di kabupaten setempat. (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)
Puluhan warga Pedukuhan Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, demonstrasi di Pemkab Gunungkidul, Kamis (6/12/2012). Mereka menuntut ganti rugi atas tanah yang terkena proyek Ring Road Utara di kabupaten setempat. (JIBI/Harian Jogja/Gilang Jiwana)
GUNUNGKIDUL-Puluhan warga Pedukuhan Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, demonstrasi di Pemkab Gunungkidul, hari ini, Kamis (6/12/2012).
Pantuan di lapangan mendapati 60 warga dari 14 kepala keluarga dari Pedukuhan Grogol melakukan aksi jalan kaki mengitari Alun-alun Wonosari.
Demonstran yang menuntut ganti rugi tanah yang terkena proyek pembangunan Ring Road Utara Gunungkidul itu selanjutnya masuk ke kompleks Pemkab Gunungkidul.
Selain melakukan orasi, demonstran membawa poster yang antara lain berbunyi,”Kami butuh ganti rugi bukan janji.”
Selain ada pula poster bertuliskan,” 1 tahun kami menanti; perampasan hak sama dengan pelanggaran HAM; kami punya bukti silakan diuji; kulonuwun bu…bukan kami menggugat tapi kami menuntut hak.”
Demonstran yang terdiri dari sejumlah laki-laki dan perempuan itu mengaku ditekan saat merelakan tanah mereka dikurangi untuk pembangunan jalan.
Sekretaris Daerah Gunungkidul, Budi Martono, menemui demonstran dan mengajak masuk ke ruang rapat. “Mari dibicarakan dengan kepala dingin,” ajaknya.
Sebelumnya, juru bicara warga Grogol Nunung Nurcahyo mengatakan aksi kali menuntut komitmen Pemkab atas janji pemberian ganti rugi yang pernah disanggupi.