SOLOPOS.COM - Sebanyak 14 sekolah tercatat sebagai peserta lomba paduan suara dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Kreatif 2016 di Gedung Kesenian Wates, Kulonprogo, Selasa (30/8/2016).(Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Program penguatan pendidikan karakter di Kulonprogo dipastikan siap diimplementasikan pada 2018 besok
Harianjogja.com, KULONPROGO- Sosialisasi Peraturan Bupati No.65/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan telah dilakukan di seluruh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar (Dikdas) di Kulonprogo.

Program penguatan pendidikan karakter dipastikan siap diimplementasikan pada 2018 besok.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Disdikpora Kulonprogo, Suharyono mengungkapkan, sosialisasi tidak hanya dihadiri Kepala Sekolah dari jenjang TK/RA, SD/MI, dan SMP/MTs, tetapi juga pengawas sekolah dan perwakilan komite sekolah.

Pihaknya pun mengundang Kepala Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Camat, Kapolsek, Danramil, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di wilayah setempat.

“Penguatan pendidikan karakter membutuhkan peran semua pihak, yakni ada sinergitas antara tugas dan fungsi guru di sekolah, peran orang tua di keluarga, serta peran masyarakat di lingkungan sekitar,” kata Suharyono, Rabu (20/12).

Suharyono memaparkan, ada lima nilai utama pendidikan karakter yang mesti ditanamkan sejak dini kepada para peserta didik. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas diri.

Nantinya, sekolah ada menjadi fasilitator, misalnya melibatkan anak-anak dalam kegiatan kerja bakti atau bedah rumah untuk mengajarkan pentingnya melestarikan budaya gotong royong.

Namun, keluarga di rumah dan masyarakat juga dituntut memberikan lingkungan yang kondusif agar upaya penguatan pendidikan karakter menjadi lebih efektif. “Harus bisa jadi model bagi anak-anak kita. Contohnya bagi yang beragama Islam. Jangan sampai di sekolah anak-anak sudah rajin melaksanakan salat tapi di rumah tidak salat karena orang tuanya sendiri seperti itu,” ujar Suharyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya