SOLOPOS.COM - BELAJAR SIAGA BENCANA

Harianjogja.com, SLEMAN-Pemkab Sleman berencana menambah jumlah Sekolah Siaga Bencana (SSB), khususnya di kawasan lereng Gunung Merapi. Pembekalan pengetahuan terkait bencana bagi siswa sekolah dinilai memperlancar mitigasi bencana.

“Seluruh sekolah di lereng Merapi secara bertahap kita bekali jadi SSB. Dengan begitu, kita bisa menanamkan bagaimana mitigasi bencana ke anak-anak secara berkelanjutan,” kata Bupati Sleman, Sri Purnomo, usai peluncuran film dokumenter Mahaguru Merapi di Museum Gunung Merapi, Rabu (3/9/2014).

Promosi Meniti Jalan Terakhir menuju Paris

Saat ini Sleman memiliki lima SSB dan satu rintisan SSB. Kelima SSB tersebut adalah SMK Muhammadiyah Cangkringan, SMK Nasional Berbah, SMP Negeri 2 Cangkringan, SD Kepuharjo dan SD Umbulharjo 2, sementara SMK Muhammadiyah Pakem masih jadi rintisan SSB.

“Jumlah ini akan kita tingkatkan lagi ke depannya,” ujar Sri Purnomo.

Kepala SD Kepuharjo, Ramelan, mengatakan SSB menjadikan siswa-siswa lebih tenang saat menghadapi bencana. Misalnya ketika siswa kelas 6 harus menjalani ujian kelulusan ditengah status Gunung Merapi yang dinyatakan waspada pada Mei lalu.

“Setelah jadi SSB sering ada pelatihan mitigasi di sini. Anak-anak sudah tahu di mana jalur evakuasi dan titik kumpulnya,” papar Ramelan. Dia mengaku, siswanya sempat panik, tetapi situasi dapat segera kembali kondusif.

Terpisah, Kepala Bidang Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Heru Saptono mengatakan pekan depan akan dilakukan pencanangan sister school. Program tersebut nantinya berjalan beriringan dengan sister village.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya