SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat. (Solopos/Dok)
Solopos.com, JOGJA — Sebanyak 61 kejadian kecelakaan lalu lintas terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta selama masa Operasi Ketupat Progo 2023 yang berlangsung selama 14 hari, dari 18 April hingga 1 Mei 2023. Dari puluhan kejadian itu, tiga orang meninggal dunia.
Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurizal, mengatakan 61 kecelakaan lalu lintas terjadi selama masa Operasi Ketupat Progo. Selain tiga orang meninggal dunia, ada dua orang mengalami luka berat dan 100 orang mengalami luka ringan. Sedangka kerugian materi diperkirakan mencapai Rp59 juta.
Mengenai penyebab kecelakaan, kata Alfian, sebagian besar karena pengendara mengantuk dan kelelahan.
Untuk jenis kecelakaan yang terjadi, sebagian besar adalah tabrakan dari belakang dan samping.
Dia menyampaikan kecelakaan tersebut tidak berkaitan dengan kondisi jalan rusak. Kecenderungan pengendara, lanjutnya, ketika menemui jalan rusak justru lebih berhati-hati dan meningkatkan konsentrasi.
Sementara pengendara saat menemui jalan mulus memicunya untuk kian mempercepat laju kendaraannya. Hal ini yang justru berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Kayak di Tepus itu jalan rusak, mereka lebih hati-hati,” kata dia, Senin (8/5/2023).
Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menuturkan angka kecelakaan lalu lintas Operasi Ketupat Progo 2023 turun dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada 2022 ada 104 kejadian kecelakaan dengan tujuh korban meninggal.
Data ini menurutnya harus dipelajari oleh instansi terkait untuk pelaksanaan pelayanan lalu lintas yang lebih baik kedepan.
“Tahun depan harus diturunkan [angka kecelakaan lalu lintas]. Harus dipelajari,” katanya.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kecelakaan Lalu Lintas di DIY Didominasi Tabrak Samping dan Belakang