Jogja
Jumat, 8 Agustus 2014 - 10:40 WIB

Selama Lebaran, Penjualan BBM di SPBU Wates Capai 40.000 Liter Per Hari

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Selama masa angkutan Lebaran, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) semua varian mengalami kenaikan sekitar 23%.

“Kurang lebih ini terjadi seminggu, selama masa angkutan Lebaran,” ujar Direktur Pelaksana PD Aneka Usaha Kulonprogo Fitroh Nur Wijoyo Legowo, Kamis (7/8/2014).

Advertisement

Fitroh mengatakan konsumsi BBM yang masih cukup tinggi adalah jenis premium. Kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua yang menggunakan bahan bakar ini masih relatif cukup banyak.

Tidak heran bila pada H-3 lalu, atau saat arus mudik mulai ramai konsumsi premium mencapai 35.000 liter. Apalagi lokasi SPBU ini berada di Jalan Nasional yang menjadi jalur utama pemudik.
“Per hari untuk premium saja sampai 35.000 liter. Untuk all varian 40.000 liter, baik itu solar maupun Pertamax dan BBM lainnya,” imbuh Fitroh.

Tahun lalu saja, konsumsi BBM hanya mencapai 35.000 liter, baik yang subsidi maupun non subsidi. Umumnya kendaraan dari Jakarta rata-rata memilih jenis BBM nonsubsidi, seperti Pertamina Dex ataupun Pertamax. Berbeda dengan kendaraan lokal dari wilayah DIY dan sekitarnya.

Advertisement

“Tahun ini konsumsinya [BBM] lebih tinggi dari tahun lalu. Terutama untuk premium, walaupun pemudik sepeda motor sudah berkurang, tapi tetap saja konsumsi premium tetap tinggi,” jelas Direktur Utama PD Aneka Usaha Kulonprogo Saikhu Rohman.

Pada hari normal, konsumsi BBM di wilayah ini hanya mencapai kisaran 25.000 liter sampai 26.000 liter untuk semua varian. Sementara ketersediaan bahan bakar minyak di SPBU ini masih relatif aman.

“Karena kami adalah satu dari sepuluh SPBU yang ditunjuk sebagai SPBU kantong. Ketika BBM habis, akan langsung mendapat suplai dari Pertamina,” kata Saikhu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif