SOLOPOS.COM - Pengamatan visual BPPTKG menunjukkan Gunung Merapi memuntahkan awan panas, Jumat (7/1). (Istimewa/BPPTKG)

Solopos.com, SLEMAN — Setelah cukup lama tak terlihat adanya aktivitas, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas pada Jumat (7/1) siang. Dua awan panas ini tercatat meluncur ke arah barat daya. Selain awan panas, sejumlah guguran lava juga teramati.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan awan panas pertama teramati muncul pada pukul 13.29 WIB. “Tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 223 detik. Tinggi kolom 300 meter dengan jarak luncur 2,5 km,” ujarnya.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Awan panas kembali muncul tak lama setelah itu, yakni pukul 13.39 WIB, tercatat di seismogram dengan amplitudo 24 mm dan durasi 154 detik. Awan panas ini teramati memiliki tinggi kolom 150 meter dengan jarak luncur 1,8 km.

Baca Juga: Boyolali Siaga Darurat Wilayah Potensi Bencana Merapi

Pada hari yang sama dalam periode pengamatan pukul 00.00 WIB-12.00 WIB, teramati 16 guguran lava pijar dengan jarak maksimal 2 km ke arah barat daya. Pada periode pengamatan yang sama, tercatat 61 gempa guguran, empat gempa fase banyak, satu gempa hembusan dan satu gempa tektonik jauh.

Dengan tingkat aktivitas ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya