KULONPROGO—Hampir seluruh wilayah Kulonprogo tidak ada yang aman dari ancaman bencana alam. Masyarakat diimbau untuk waspada.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Ditemui saat upacara pembukaan pelatihan peningkatan kapasitas Tim Reaksi Cepat (TRC) di Yayasan Koservasi Alam Jogja, Pengasih, Selasa (20/11/2012), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Utung Waluyo mengatakan hampir tidak ada wilayah di kabupaten ini yang aman dari bencana.
“Memasuki musim hujan, ancaman longsor ada di wilayah utara yakni di Pegunungan Menoreh. Tapi bukan berarti di wilayah selatan aman. Ancaman meluapnya air sungai mengintai. Belum lagi ancaman bajir lahar dingin di bantaran Sungai Progo dan angin putting beliun di daerha Nanggulan dan Kalibawang,” kata Untung.
Mengantisipasi hal itu, pihaknya hingga kini sudah menyiapkan sekitar 24 tenaga yang tergabung dalam Pusat Pengendalian Operasi Bencana. Tenaga itu siap diterjunkan sewaktu-waktu jika terjadi becana. Saat tidak terjadi bencana pun, mereka tetap bekerja dengan melakukan kajian yang menjadi bahan pertimbangan antisipasi bencana.
Menurut dia idealnya harus ada sekitar 60-an tenaga yang bisa disiagakan di 12 kecamatan yang ada. Tapi karena mengalami keterbatasan sehingga sampai saat ini belum ada peningkatan jumlah tenaga.
Meski demikian, menurut dia, Tim REaksi Cepat DIY yang saat ini tengah melakukan latihan peningkatan kapasitas, akan diperbantukan di wilayah Kulonprogo. Di Samping itum ia juga menghimbau kepada masyarakat, agar selalu mewaspadai terjadinya bencana yang sering datang di musim hujan.