SOLOPOS.COM - Ilustrasi evakuasi korban banjir. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mengimbau warga mengurangi aktivitas di sungai selama musim hujan. 

Tingginya intensitas dan curah hujan bisa membuat aliran sungai yang sebelumnya masih dangkal dan tenang berubah menjadi deras dan berbahaya.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan, imbauan tersebut tidak hanya ditujukan bagi warga yang tinggal di dekat sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

“Semua sungai. Sebab, ini bukan hanya tentang banjir lahar hujan, tapi aliran air hujan yang bisa terjadi dari dan di mana saja,” kata Juli, Minggu (30/11/2014)

Juli kembali menyinggung kejadian hanyutnya beberapa anak di Sungai Bedog, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping pada akhir April 2014 lalu. Meski di Gamping tidak hujan, namun kondisi di wilayah utara ternyata hujan lebat, sehingga arus sungai yang tenang mendadak menjadi lebih deras. Padahal, saat itu sedang ada anak-anak yang mandi di sungai.

Belajar dari pengalaman tersebut, Juli meminta orangtua mengawasi anaknya ketika bermain di sungai. Bahkan jika memungkinkan, lanjut Juli, sebaiknya dilarang dulu. “Tidak ada yang tahu kapan aliran arus sungai akan membesar. Sebab, cuaca bisa saja berbeda. Misalnya di bawah masih cerah tapi di atas sudah hujan,” paparnya.

Juli berpendapat, derasnya aliran sungai yang tidak berhulu di Gunung Merapi tidak kalah berbahaya dibanding aliran lahar hujan. Material yang dibawa memang bukan pasir dan batu. Namun, material lain seperti sampah, kayu, dan lain-lainnya tentu juga patut diwaspadai.

Juli mengaku, pihaknya akan terus menyosialisasikan soal kewaspadaan beraktivitas di sungai kepada masyarakat. Hal itu bisa ditempuh dengan dukungan para camat, kepala desa, maupun tokoh masyarakat. “Harapannya, kesiapsiagaan bencana bisa dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Sleman,” ungkapnya.

Terpisah, Camat Depok, Budiharjo, menyatakan sepakat dengan imbauan BPBD Sleman. “Debit air sungai sulit diprediksi saat musim hujan. Mungkin di hilir tidak hujan, tapi di hulu terjadi hujan dengan volume dan intensitas yang tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan banjir yang tiba-tiba datang ke wilayah hilir,” papar Budi saat dihubungi Minggu.

Budi pun mengimbau warga Depok, khususnya yang bermukim di dekat sungai untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Misalnya warga yang tinggal di sepanjang Sungai Gajah Wong. Sementara ini kurangi aktivitas di sungai,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya