SENGKETA TANAH : Warga dan Pemdes Poncosari Rebutan Sultan Ground

ilustrasi.dok

SRANDAKAN- Ratusan warga Poncosari, Srandakan Bantul berebut klaim tanah dengan otoritas desa setempat. Warga menegaskan siap menempuh berbagai cara untuk mempertahankan lahan pertanian yang telah diklaim pemerintah sebagai tanah kas desa.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Salah seorang warga Dusun Ngentak, Poncosari, Srandakan, Jupri mengatakan sempat terjadi ketegangan antara warga dengan pemerintah desa setempat menyusul kabar pengambil alihan hak pengelolaan lahan di sekitar Pantai Pandansimo, yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS).

Padahal, menurutnya, lahan tersebut merupakan lahan sultan ground (SG) yang telah dikelola warga setempat secara turun temurun. Lebih dari 100 warga Desa Poncosari terutama di Dusun Ngentak yang menggantungkan hidupnya pada lahan subur tersebut.

“Seperti di tempat saya yang menggarap sekarang orang tua saya nanti bisa diwariskan ke saya yang menggarap. Kemarin ada pertemuan dengan pemerintah desa, tanah itu mau diambil desa, katanya itu tanah kas desa padahal Sultan Ground,” terang Jupri ditemui Sabtu (11/5/2013).

Jupri mengaku hingga kini pihaknya juga belum mengetahui perihal rencana pemerintah terkait penggunaan tanah tersebut.

“Yang kami tahu dari pertemuan kemarin, tanah itu mau dikuasai pemerintah desa. Katanya kalau warga mau mempertahankan disuruh mengurus ke Keraton saja. Dulu sepertinya sudah ada yang tanya soal itu, memang Keraton bilang tidak bisa dijadikan hak milik karena tanah SG,” tuturnya.

Melihat persoalan itu, tandas Jupri, warga tak segan-segan bakal menempuh berbagai cara untuk mempertahankan lahan tersebut.

“Sampai kapanpun akan kami pertahankan meski harus menggunakan cara fisik, karena itu menyangkut hak,” tegasnya.